Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Turki Lancarkan Serangan Udara di Irak Utara setelah Bom Bunuh Diri Hantam Ibu Kota Ankara

Terjadi serangam bom bunuh diri di kawasan Kementerian Dalam Negeri Turki di Ankara. Turki membalas dengan menyerang ke Irak.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Turki Lancarkan Serangan Udara di Irak Utara setelah Bom Bunuh Diri Hantam Ibu Kota Ankara
Adem ALTAN / AFP
Anggota Pasukan Khusus Polisi Turki mengamankan kawasan dekat Kementerian Dalam Negeri menyusul serangan bom di Ankara, pada 1 Oktober 2023, menyebabkan dua petugas polisi terluka. 

TRIBUNNEWS.COM - Turki melancarkan serangan balasan di Irak utara setelah bom bunuh diri menghantam kawasan kementerian dalam negeri di ibu kota Ankara.

Dilansir Sky News, serangan udara Turki tersebut menghancurkan 20 sasaran milik kelompok militan Kurdi PKK, yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman tersebut.

Sebelumnya pada hari Minggu (2/10/2023), dua petugas polisi terluka dalam serangan di Ankara.

Serangan bom itu terjadi hanya beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan dibuka kembali setelah reses musim panas selama tiga bulan.

Immortals Battalion mengatakan inilah sebabnya mereka menargetkan kementerian, yang dekat dengan parlemen.

Insiden tersebut dimulai sekitar pukul 09:30 waktu setempat ketika salah satu penyerang keluar dari mobil dan melemparkan bahan peledak kecil ke gedung kementerian untuk mengganggu keamanan, BBC melaporkan.

Baca juga: Serangan Bom Bunuh Diri Hantam Ibu Kota Turki, PKK Nyatakan Bertanggung Jawab

Setelah itu, penyerang kedua melepaskan tembakan ke arah penjaga di gerbang kementerian, sebelum meledakkan bom bunuh diri.

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu, orang pertama berlari ke dalam kompleks dan langsung ditembak mati oleh polisi.

Dua petugas terluka. Satu orang tertembak di dada dan satu lagi menderita luka di kedua kaki dan mata.

Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada satupun korban luka yang mengancam jiwa.

Seorang pejabat senior keamanan Turki mengatakan kepada BBC bahwa para penyerang telah membajak kendaraan mereka pada hari Sabtu di Kayseri, sebuah kota sekitar 260 km tenggara Ankara.

Mereka dilaporkan menembak mati pengemudi mobil, seorang dokter hewan berusia 24 tahun yang sedang mengemudi di pedesaan.

Pejabat itu mengatakan rekaman dari kamera keamanan dari Kayseri hingga perbatasan Suriah sedang ditinjau untuk menentukan dari mana asal tersangka.

Dalam sebuah pernyataan di X, sebelumnya Twitter, juru bicara pemerintah Turki mengatakan:

"Operasi udara dilakukan terhadap sasaran teroris di wilayah Metina, Hakurk, Kandil dan Gara di utara Irak pada pukul 21.00 tanggal 1 Oktober dan Organisasi Teroris Separatis (BTO)."

“Sebanyak 20 sasaran, terdiri dari gua, bunker, dan gudang yang digunakan dan dianggap menampung para pelaku teroris, dihancurkan."

Anggota Pasukan Khusus Polisi Turki mengamankan kawasan dekat Kementerian Dalam Negeri menyusul serangan bom di Ankara, pada 1 Oktober 2023, menyebabkan dua petugas polisi terluka.
Anggota Pasukan Khusus Polisi Turki mengamankan kawasan dekat Kementerian Dalam Negeri menyusul serangan bom di Ankara, pada 1 Oktober 2023, menyebabkan dua petugas polisi terluka. (Adem ALTAN / AFP)

Baca juga: Asbes, Bahaya Laten Mengintai Selepas Gempa Dahsyat di Turki

“Banyak teroris yang dinetralisir dengan menggunakan amunisi domestik dan nasional dalam jumlah maksimum dalam operasi yang dilakukan."

“Angkatan Bersenjata Turki yang berasal dari hati bangsa kita yang mulia, akan melanjutkan perjuangan melawan terorisme dengan tekad demi kelangsungan dan keamanan tanah air dan bangsa kita, seperti di masa lalu, hingga tidak ada satupun teroris yang tersisa. "

Mereka menambahkan langkah-langkah sudah diperhitungkan untuk tidak melukai warga sipil dalam serangan itu.

Juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan menambahkan:

“Dengan operasi ini, organisasi teroris kembali mengalami pukulan besar."

“Seperti yang ditekankan dengan jelas oleh presiden kami, musuh-musuh Turki akan tiba-tiba merasakan tekanan dari pasukan keamanan negara kami pada suatu malam."

“Dalam proses di mana perang melawan terorisme begitu sensitif, efektif dan sukses, sangatlah penting bagi masyarakat nasional dan internasional untuk waspada terhadap aktivitas disinformasi, terutama yang dilakukan oleh organisasi teroris.”

Di Turki, Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc mengatakan penyelidikan telah diluncurkan terhadap "serangan teror" tersebut.

“Serangan-serangan ini sama sekali tidak akan menghalangi perjuangan Turki melawan terorisme,” tulisnya di X.

“Perjuangan kami melawan terorisme akan dilanjutkan dengan tekad yang lebih besar.”

Pemboman tersebut, yang pertama kali melanda Ankara dalam beberapa tahun terakhir, terjadi hampir setahun setelah enam orang tewas dan 81 lainnya luka-luka dalam ledakan di jalan pejalan kaki yang sibuk di pusat kota Istanbul pada November tahun lalu.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas