Ketua DPR AS Digulingkan, Kevin McCarthy Ditelikung 8 Anggota Partai Republik
Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy harus turun dari jabatannya setelah dimakzulkan pada Selasa (3/10/2023).
Editor: Hendra Gunawan
Adolfo Franco, seorang pengacara dan ahli strategi Partai Republik, berbicara dari Florida mengatakan kepada Al Jazeera bahwa “mayoritas lima kursi dalam pemerintahan yang terpecah”lah yang menyingkirkan McCarthy.
“Kenyataannya adalah kita memiliki presiden yang demokratis, kita memiliki Senat yang demokratis. Kami tidak memiliki mayoritas absolut. Tuan Gaetz hidup di dunia fantasi. Jadi saya merasa tidak enak jika seseorang yang telah mencapai banyak hal sehingga negara kita digulingkan,” kata Franco.
Franco mengatakan pemecatan McCarthy yang dipimpin oleh Gaetz “sepenuhnya bersifat pribadi”.
“Itu didorong secara pribadi. Itu adalah balas dendam pribadi.”
Mantan Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan dia “sangat kecewa” dengan pemecatan McCarthy.
“Izinkan saya mengatakan bahwa kekacauan bukanlah teman Amerika. Dan bukan teman keluarga Amerika yang mengalami kesulitan. Dan saya sangat kecewa segelintir anggota Partai Republik bermitra dengan Demokrat di DPR untuk menggulingkan Ketua DPR,” ujarnya.
Hubungan antara McCarthy dan kaukusnya tidak baik sejak awal. Dia baru mendapatkan jabatan ketua setelah 15 putaran pemungutan suara di DPR, karena ditentang oleh segelintir legislator sayap kanan.
Ketegangan tersebut memuncak di tengah upaya untuk menghindari penutupan pemerintah pada akhir pekan.
McCarthy dan anggota parlemen dari Partai Demokrat mencapai kesepakatan yang menyediakan pendanaan jangka pendek bagi pemerintah dan menghindari penutupan pemerintahan, menyusul kegagalan upaya Partai Republik untuk meloloskan rancangan undang-undang yang akan memberlakukan pemotongan besar-besaran sebanyak 30 persen pada sejumlah program sosial.