Polisi Ceko Tangkap Pengungsi Ukraina karena Masukkan Petasan ke Kelamin Istrinya
Polisi Republik Ceko menangkap pria pengungsi Ukraina berusia 36 tahun karena kedapatan memasukkan petasan ke dalam vagina istrinya.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Polisi Republik Ceko menangkap seorang pria warga Ukraina berusia 36 tahun karena kedapatan memasukkan petasan ke dalam vagina istrinya. Ulah tersebut membuat istrinya yang berusia 35 tahun menderita luka kritis dan kini dirawat di rumah sakit.
Ledakan tersebut menyebabkan luka dalam yang “sangat serius” dan membuatnya mengalami pendarahan hebat. Pria itu kemudian mengantar istrnya ke Rumah Sakit Universitas Lochotin di Pilsen, tempat dia menjalani operasi penyelamatan nyawa.
Dia masih berada di rumah sakit dalam kondisi kritis, dan dipastikan akan menderita konsekuensi seumur hidup jika dia selamat.
Saat membawa istrinya ke rumah sakit, Aleksandr kepada dokter berkilah cedera istrinya disebabkan oleh pukulan di perut. Namun staf rumah sakit tidak mempercayainya dan memberi tahu pihak berwenang.
Warga Ukraina tersebut bersama istrinya merupakan pengungsi perang Ukraina setelah negara mereka diinvasi militer Rusia.
Keduanya berasal dari wilayah Odessa. Polisi di wilayah Pilsen, Ceko, menangkapnya karena diduga meledakkan perangkat kembang api di dalam tubuh istrinya, menurut media lokal Krimi-Plzen.
“Itu kejahatan yang sangat mengerikan, yang tidak dapat dipahami oleh manusia,” tulis Krimi-Plzen.
Polisi Ceko telah mengajukan tuntutan pidana Selasa, 3 Oktober 2023 lalu terhadap pria yang diidentifikasi bernama Aleksandr S., tersebut dengan tuduhan menyebabkan “luka tubuh yang menyedihkan.”
Dia dituduh memukuli istrinya, kemudian memasukkan petasan ke area intimnya, lalu meledak dan menyebabkan istrinya terluka parah.
Baca juga: Taktik Pertahanan Elastis Tentara Rusia Bikin Keok Ukraina, Pura-pura Menyerah Lalu Menyerang Ganas
Jika terbukti bersalah, pengungsi Ukraina tersebut terancam hukuman 10 tahun penjara.
Ulah tersebut dia lakukan hari Minggu di sebuah asrama di Kozlany, sebuah desa di sebelah barat Praha.Korban tidak disebutkan namanya, namun polisi mengatakan perempuan tersebut kelahiran Moldova tahun 1988.
350.000 Warga Ukraina Mengungsi ke Ceko
Invasi militer Rusia ke Ukraina telah menyebabkan jutaan warga Ukraina telah meninggalkan negaranya sejak Februari 2022, ketika konflik dengan Rusia meningkat.
Republik Ceko saat ini menampung hampir 350.000 pengungsi, jumlah terbesar per kapita di Uni Eropa.
Pemerintah di Kiev baru-baru ini mengatakan pihaknya menentang perlakuan terhadap pengungsi Ukraina sebagai pengungsi, dan menuntut negara-negara Uni Eropa untuk tidak membuat program integrasi untuk mereka.
Baca juga: Militer Rusia Sapu Bersih 31 Drone Ukraina dalam Semalam, Pasukan Kiev Gagal Tembus Krimea
Ukraina juga menyerukan ekstradisi terhadap pria yang harus wajib militer dan melarikan diri ke luar negeri. Republik Ceko telah menolak permintaan tersebut, bersama dengan Jerman, Austria, dan Hongaria.