Gaza Semakin Mencekam, Israel Bombardir Persembunyian Militan Hamas
Bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji akan membuat lokasi persembunyian Hamas menjadi puing-puing.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Serangan mendadak kelompok Hamas membuat Israel semakin menghalalkan cara untuk menguasai Gaza.
Serangan bertubi-tubi pun dilakukan ke jalur Gaza, di mana daerah kantong Palestina sudah semakin terkepung dalam wilayah kecil.
Dilaporkan Al Jazeera Suasana mencekam terjadi di daerah itu, sejak Sabtu (7/10/2023) malam hingga Minggu hari ini.
Baca juga: Operasi Badai Al-Aqsa Hamas vs Operasi Pedang Besi Israel, Keduanya Optimis Menangkan Perang di Gaza
Bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji akan membuat lokasi persembunyian Hamas menjadi puing-puing.
Janji tersebut muncul setelah orang-orang bersenjata dari Hamas, yang menguasai Gaza, mengamuk di kota-kota Israel dan membunuh sedikitnya 250 orang pada hari Sabtu ketika mereka mundur dengan sandera tentara dan warga sipil pada hari kekerasan paling mematikan bagi Israel sejak Perang Yom Kippur 50 tahun lalu.
Militer Israel membalas dengan serangan balasan yang menghancurkan di Gaza, menewaskan lebih dari 230 warga Palestina di jalur yang diblokade.
Pasukan Israel masih membombardir Gaza dan bertempur dengan kelompok bersenjata Hamas di beberapa bagian Israel selatan pada Minggu dini hari dan juru bicara militer mengatakan situasi di negara itu belum sepenuhnya terkendali.
Hamas mengatakan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui darat, udara, dan laut merupakan respons terhadap penodaan Masjid Al Aqsa serta kekejaman Israel terhadap warga Palestina selama beberapa dekade.
Hal ini termasuk blokade Gaza selama 16 tahun, serangan Israel di kota-kota Tepi Barat selama setahun terakhir, peningkatan serangan pemukim terhadap warga Palestina serta pertumbuhan pemukiman ilegal.
Baca juga: Milisi Palestina Berhasil Bakar Tank Merkava dan Kuasai Pangkalan Militer Israel di Perbatasan Gaza
Mohammed Deif, seorang komandan militer Hamas, mengatakan waktunya telah tiba “bagi musuh untuk memahami mereka tidak dapat terus berjalan tanpa konsekuensi”.
Para pemimpin Hamas mengatakan serangan yang dimulai di Gaza akan menyebar ke Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.
Netanyahu, yang telah menyatakan “keadaan perang” dan memanggil pasukan cadangan militer, berjanji untuk melawan Hamas sampai akhir.
Dia mengatakan kepada 2,3 warga Palestina di Gaza yang berada di bawah blokade darat, udara dan laut Israel untuk segera meninggalkan wilayah tersebut.
Di Gaza, warga menghabiskan malam dalam kegelapan dan ketidakpastian ketika Israel memutus aliran listrik ke wilayah tersebut dan mengintensifkan pemboman terhadap daerah kantong padat penduduk tersebut.