Hizbullah Bikin Israel Tambah Mendidih Tembaki Perbatasan Dengan Mortir
Peperangan antara militan Hamas dengan Israel akan semakin panas karena satu negara tetangga juga ikut-ikutan berperang.
Editor: Hendra Gunawan
Hamas mengatakan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui darat, udara, dan laut merupakan respons terhadap penodaan Masjid Al Aqsa serta kekejaman Israel terhadap warga Palestina selama beberapa dekade.
Hal ini termasuk blokade Gaza selama 16 tahun, serangan Israel di kota-kota Tepi Barat selama setahun terakhir, peningkatan serangan pemukim terhadap warga Palestina serta pertumbuhan pemukiman ilegal.
Mohammed Deif, seorang komandan militer Hamas, mengatakan waktunya telah tiba “bagi musuh untuk memahami… mereka tidak dapat terus berjalan tanpa konsekuensi”.
Para pemimpin Hamas mengatakan serangan yang dimulai di Gaza akan menyebar ke Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.
Netanyahu, yang telah menyatakan “keadaan perang” dan memanggil pasukan cadangan militer, berjanji untuk melawan Hamas sampai akhir. Dia mengatakan kepada 2,3 warga Palestina di Gaza yang berada di bawah blokade darat, udara dan laut Israel untuk segera meninggalkan wilayah tersebut.
Di Gaza, warga menghabiskan malam dalam kegelapan dan ketidakpastian ketika Israel memutus aliran listrik ke wilayah tersebut dan mengintensifkan pemboman terhadap daerah kantong padat penduduk tersebut. Serangan tersebut meratakan bangunan tempat tinggal dalam ledakan besar, termasuk menara 14 lantai yang menampung puluhan apartemen serta kantor Hamas di pusat Kota Gaza.
Sekitar pukul 03.00 waktu setempat (00:00 GMT), pengeras suara di atas sebuah masjid di Kota Gaza mengeluarkan peringatan keras kepada penghuni gedung apartemen terdekat: Segera evakuasi. Hanya beberapa menit kemudian, serangan udara Israel menghancurkan satu gedung berlantai lima menjadi abu.
Penduduk Gaza membawa mereka yang tewas dan terluka ke rumah sakit yang rusak dan penuh sesak karena kekurangan pasokan dan peralatan medis. Kementerian Kesehatan mengatakan 232 orang tewas dan sedikitnya 1.700 orang terluka.
Saleh al-Arouri, wakil kepala biro politik Hamas, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Hamas menahan sejumlah besar tawanan Israel, termasuk pejabat senior militer. Dia mengatakan Hamas memiliki cukup banyak tawanan untuk membuat Israel membebaskan semua warga Palestina di penjaranya.
“Kami berhasil membunuh dan menangkap banyak tentara Israel,” katanya.
Danny Danon, anggota Knesset atau parlemen Israel, mengatakan tanggapan terhadap Hamas akan dilakukan.
“Masyarakat di Gaza harus mempertimbangkan bahwa mereka harus menanggung konsekuensinya. Tidak seperti Hamas, kami tidak berniat menyakiti warga sipil, tapi ketika kami memburu Hamas, kami akan menjadi kuat, kami akan efisien, dan kami akan melakukan apa pun untuk memburu mereka,” kata Danon kepada Al Jazeera.