Operasi Badai Al-Aqsa Hamas vs Operasi Pedang Besi Israel, Keduanya Optimis Menangkan Perang di Gaza
Operasi Badai Al-Aqsa Hamas vs Operasi Pedang Besi Israel menjadi sandi perang di Jalur Gaza.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Kelompok pejuang Palestina, Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel, Sabtu (7/10/2023).
Hamas mengatakan pihaknya meluncurkan 5.000 roket ke Israel pada Sabtu pagi dan hal itu sebagai penandaa dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa.
Imbas serangan Hamas tersebut empat wilayah Israel yakni Tel Aviv, Ashkelon, Yavne, dan Kfar Aviv dihujani roket.
Menyikapi hal tersebut, Israel pun menyatakan perang dan langsung mengerahkan pasukan serta jet tempurnya menghantam-kantong-kantong kekuatan Hamas di Gaza.
Baca juga: Perang Hamas vs Israel Pecah, KBRI Amman: Tak Ada WNI Jadi Korban
Serangan balasan Israel tersebut dinamai Operasi Pedang Besi.
Imbas dari perang tersebut, ratusan orang dinyatakan meninggal dunia dan ribuan lainnya luka-luka.
Hamas Ajak Warga Palestina Lawan Israel
Mohammed Deif, seorang komandan senior militer Hamas, mengatakan tembakan roket menandai dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa' dan dia meminta warga Palestina di mana pun untuk melawan pendudukan Israel.
“Kami memutuskan untuk mengatakan cukup sudah,” kata Deif sambil mendesak semua warga Palestina untuk menghadapi Israel.
“Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di Bumi,” kata dia melalui pesan audio.
Sementara itu, Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, mengatakan kepada negara-negara Arab lainnya bahwa Israel tidak dapat memberikan perlindungan meskipun ada pemulihan hubungan diplomatik baru-baru ini.
Baca juga: Pejuang Palestina Jebol Israel Selatan: Ketua Dewan Israel Tewas, 5 Perwira Militer Diculik Hamas
“Kami mengatakan kepada semua negara, termasuk saudara-saudara Arab kami, bahwa entitas ini, yang tidak dapat melindungi dirinya sendiri dalam menghadapi perlawanan, tidak dapat memberikan perlindungan apa pun kepada Anda,” katanya.
“Semua perjanjian perdamaian yang Anda tandatangani dengan entitas tersebut tidak dapat menyelesaikan konflik (Palestina) ini.”
Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi Al-Aqsa yang dikelola Hamas, Haniyeh mengatakan bila pihaknya saat ini diambang kemenangan besar.
“Kami berada di ambang kemenangan besar dan penaklukan yang jelas di jalur Gaza. Sudah cukup, siklus intifada (pemberontakan) dan revolusi dalam pertempuran untuk membebaskan tanah kami dan tahanan kami yang mendekam di penjara-penjara Israel harus diselesaikan,” katanya.