Brigade Top Ukraina Dilanda Huru-hara, Pasukan Ogah Laksanakan Perintah di Perang Lawan Rusia
Huru-hara dan konflik itu dilaporkan menerpa satu di antara brigade top Ukraina, Brigade Mekanik Terpisah ke-47 Ukraina.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Brigade Top Ukraina Dilanda Huru-hara, Pasukan Ogah Laksanakan Perintah di Perang Lawan Rusia
TRIBUNNEWS.COM - Rantai komando dan formasi militer Ukraina yang menjadi pusat serangan balasan Kiev, dilanda pertikaian dan berantakan karena masalah kepemimpinan dan komando di medan perang.
Huru-hara dan konflik itu dilaporkan menerpa satu di antara brigade top Ukraina, Brigade Mekanik Terpisah ke-47 Ukraina.
Konflik internal di kesatuan militer itu bahkan dilaporkan memakan korban.
Baca juga: Rusia Guyur Ukraina Pakai 40 Bom Luncur Modifikasi, Satu Unit Seberat 1.500 Kg, Tentara Kiev Gemetar
Lembaga penyiaran publik Ukraina, Suspilne mengatakan kalau Letnan Kolonel Oleksandr Sak telah dicopot dari jabatannya sebagai komandan Brigade Mekanik Terpisah ke-47 Ukraina pada September lalu.
Pejabat militer Ukraina belum mengomentari alasannya, namun situs Military Land, yang melaporkan hal-hal terkait angkatan bersenjata Ukraina, mengatakan kalau ada rumor bahwa pemecatan Sak terkait kinerja brigade tersebut di medan perang melawan Rusia.
Unitnya, bersama Brigade Serangan Udara ke-82 Ukraina, membantu menerobos garis pertahanan Rusia di Ukraina selatan selama serangan balasan yang sudah dimulai sejak Juni silam.
Tujuan serangan balasan (counter offensive) pasukan Kiev adalah merebut kembali wilayah yang diduduki Moskow.
Baca juga: Tentara Ukraina Bergerak Maju ke Zaporizhzhia, Rusia Evakuasi Keluarga Perwira dari Tokmak
Bertempur di front Tokmak dekat kota Orikhiv pada musim panas, Brigade ke-47 adalah salah satu yang pertama mengambil bagian dalam serangan balasan di wilayah Zaporizhzhia.
Untuk mendukung upaya Kiev, di bawah komando Sak, Brigade itu memasuki desa Robotyne pada tanggal 22 Agustus, dimana penduduk dievakuasi dan militer Rusia bisa dipukul mundur.
Namun Military Land mengatakan bahwa pembebasan wilayah tersebut harus dibayar dengan “biaya yang serius.”
"Dikatakan pula bahwa pengganti Sak, Oleksandr Pavliy, "gagal memahami struktur brigade," tulis laporan situs tersebut.
Situs web tersebut mengatakan, perpecahan makin berdampak serius karena perintah tidak dilaksanakan, termasuk mengirim penembak jitu, mortir, dan awak artileri ke garis depan sebagai infanteri penyerang.
Brigade yang juga diberi nama Magura, diambil dari nama dewi dalam mitologi Slavia, dibentuk pada April 2022 dan menghadapi kemunduran lain dalam beberapa bulan terakhir, terutama pada 22 Juli, ketika Dimytro Rybakov, yang saat itu menjadi komandan brigade, terbunuh.