Lebih dari 260 Ribu Orang Mengungsi di Gaza, PBB Sebut Jumlah Pengungsi Tertinggi sejak Konflik 2014
PBB mengatakan lebih dari 260.000 orang meninggalkan rumah mereka di jalur Gaza ketika pemboman besar-besaran Israel terus menghantam Palestina.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - PBB mengatakan lebih dari 260.000 orang meninggalkan rumah mereka di jalur Gaza ketika pemboman besar-besaran Israel terus menghantam Palestina.
“Lebih dari 263.934 orang di Gaza diyakini telah meninggalkan rumah mereka,” kata badan kemanusiaan PBB OCHA, dikutip dari brecorder.
Pertempuran ini menyebabkan ribuan orang tewas dari kedua negara sejak Hamas melancarkan serangan mendadak pada Sabtu (7/10/2023), lalu.
Pertempuran ini memicu kampanye pemboman balasan Israel.
Namun PBB juga mengatakan jumlah warga yang mengungsi ini akan bertambah karena perang masih berlangsung.
"Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat," jelasnya.
Baca juga: Jokowi Ingatkan Perlunya Antispasi Ketidakpastian Gepolitik Akibat Konflik Israel-Palestina
Namun sebelum pertempuran hari Sabtu ini, 3.000 orang diketahui telah mengungsi.
Diketahui, lebih dari 1.000 orang tewas di Israel akibat serangan terbutuk dalam 75 tahun sejarah negara itu.
Sementara pejabat Gaza melaporkan 900 orang tewas sejak serangan udara dimulai pada hari Sabtu.
Serangan tersebut juga telah menghancurkan lebih dari 1.000 unit rumah.
560 unit rumah juga mengalami rusak parah akibat serangan tersebut.
Sehingga rumah-rumah yang mengalami kerusakan sudah tidak dapat ditempati.
Baca juga: Skenario Terburuk, Jalur Gaza Jatuh ke Tangan Israel
Dari banyakanya pengungsi, hampir 175.500 orang mencari perlindungan di 88 sekolah yang dikelola oleh badan PBB yang membantu pengungsi Palestina, UNRWA.
Kemudian leboh dari 14.500 orang lainnya mengungsi ke 12 sekolah negeri.
Menurut data OCHA, hampir 74.000 orang diperkirakan tinggal bersama kerabat dan tetangga atau mencari perlindungan di gereja dan fasilitas lainnya.
Jumlah pengungsi yang semakin meningktat ini merupakan tertinggi sejak konflik selama 50 hari pada tahun 2014.
OCHA memperingatkan, mereka yang belum mendapatkan tempat pengungsian harus memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.
“Memenuhi kebutuhan dasar menjadi semakin menantang bagi mereka yang belum menjadi pengungsi,” kata OCHA.
Sebagai informasi, jalur Gaza saat ini telah dilakukan pengepungan total oleh Israel.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga telah memperingatkan dengan memutus pasokan air, bahan bahan bakar, dan listrik.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel