Militer Israel Ungkap Amunisi Canggih Bantuan AS untuk Perangi Hamas Sudah Tiba
Pesawat pertama yang membawa amunisi canggih Amerika Serikat telah mendarat di Israel.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mengatakan, akan mengirimkan pasokan baru berupa pertahanan udara, amunisi, dan bantuan keamanan lainnya kepada Israel untuk memerangi Hamas.
Kini, militer Israel mengungkapkan, pesawat pertama yang membawa amunisi 'canggih' Amerika Serikat telah mendarat di Israel.
Israel menyebut, perangkat keras militer akan memungkinkan serangan signifikan dan persiapan untuk skenario tambahan.
“Kami berterima kasih atas dukungan dan bantuan Amerika kepada IDF (militer Israel) pada khususnya, dan kepada Negara Israel pada umumnya, selama periode yang penuh tantangan ini,” ujar militer Israel, Rabu (11/10/2023), dilansir Al Jazeera.
Pada Senin (9/10/2023) lalu, Amerika Serikat mulai mengirimkan amunisi dan peralatan militer yang sangat dibutuhkan ke Israel.
Pentagon telah meninjau persediaannya untuk melihat apa lagi yang dapat dikirim dengan cepat untuk meningkatkan sekutunya dalam perang lama dengan Hamas.
Baca juga: Hizbullah Klaim Telah Luncurkan Roket dan Penembakan Terhadap Israel pada Hari ke-3 Perang
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, mengonfirmasi pada Senin malam bahwa gelombang pertama bantuan militer setelah serangan yang dilakukan oleh Hamas sedang dikirim ke Israel.
Pengiriman tersebut dilakukan ketika Presiden AS Joe Biden bersiap untuk memberikan pernyataan resmi mengenai serangan dari Gedung Putih pada Selasa (10/10/2023) sore.
“Kami sepenuhnya memperkirakan akan ada permintaan tambahan bantuan keamanan untuk Israel karena mereka terus mengeluarkan amunisi dalam pertempuran ini,” jelas Kirby, Selasa, dikutip dari AP News.
“Kami akan terus mendampingi mereka, memastikan bahwa kami memenuhi kebutuhan mereka sebaik dan secepat yang kami bisa," lanjutnya.
Sebelumnya, setelah serangan mendadak Hamas pada Sabtu (7/10/2023), para pejabat Angkatan Darat khawatir tentang kemampuan untuk memenuhi permintaan tambahan amunisi darat dan Kongres perlu bertindak cepat untuk memberikan bantuan tepat waktu.
Baca juga: Sederet Dampak Perang Hamas Vs Israel ke Indonesia, Harga Beras Naik, Bagaimana dengan BBM?
Selain 11 warga negara Amerika yang kematiannya dikonfirmasi oleh Joe Biden, masih ada jumlah yang belum ditentukan.
Belum jelas apakah mereka hilang tewas, bersembunyi, atau disandera.
Joe Biden mengatakan, AS yakin kemungkinan besar warga Amerika termasuk di antara mereka yang disandera oleh Hamas, namun para pejabat berupaya untuk mengonfirmasi hal tersebut.