Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Ngos-ngosan' Bantu Ukraina Kini Israel Butuh Bantuan, Uang AS Hampir Habis

John Kirby mengatakan pada Rabu (11/10/2023) bahwa dana yang akan diberikan ke Ukraina tidak akan sebayak dulu-dulu lagi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 'Ngos-ngosan' Bantu Ukraina Kini Israel Butuh Bantuan, Uang AS Hampir Habis
Vladimir Zapletin/tangkaplayarBI
Barisan kapal Rusia yang tergabung dalam Armada Laut Hitam. Rusia memindahkan pangkalan angkatan laut mereka dari Sevastopol Krimea lantaran kerap dihujani drone dan rudal dari militer Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM -- Amerika Serikat sudah 'ngos-ngosan' membantu peperangan Ukraina menghadapi Rusia.

Kini negeri Paman Sam tersebut harus merogoh koceknya hingga kini telah habis dana sebesar 44 miliar dolar AS, namun belum ada kemajuan melawan Rusia.

Belum kelar perang Ukraina kini AS butuh dana lagi untuk membantu Israel untuk memerangi Hamas di Jalur Gaza.

Baca juga: Jalur Gaza Dikepung, Israel Tempatkan 300.000 Tentara di Dekat Perbatasan

Akibatnya, pendanaan untuk perang di Ukraina pun dipastikan sudah hampir habis.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan pada Rabu (11/10/2023) bahwa dana yang akan diberikan ke Ukraina tidak akan sebayak dulu-dulu lagi.

“Dalam waktu dekat, kami memiliki alokasi dan wewenang untuk Ukraina dan Israel,” kata Kirby dalam konferensi pers harian.

Menurutnya, dukungan tersebut tidak akan terus-terusan diberikan.

BERITA REKOMENDASI

“Tetapi Anda tidak ingin mencoba untuk mendapatkan dukungan jangka panjang ketika Anda berada di ujung tanduk.”

“Dan di Ukraina, dalam hal pendanaan Ukraina, kita hampir mencapai akhir,” tambahnya.

Bantuan yang diberikan, menurutnya masih ada tetapi tidak akan banyak.

Baca juga: Soal Konflik di Jalur Gaza, Fadli Zon Sebut Israel Kerap Melanggar Perjanjian Internasional

“Hari ini kami mengumumkan bantuan sebesar 200 juta dolar, dan kami akan terus memberikan bantuan tersebut selama kami bisa, namun hal ini tidak akan berlangsung selamanya.”

Ketika diminta untuk mendefinisikan “jangka pendek,” Kirby mengatakan dia tidak bisa menyebutkan tanggal spesifiknya, karena hal itu bergantung pada seberapa cepat Ukraina dan Israel menghabiskan peralatan dan amunisi mereka “atau apa kebutuhannya dan kemampuan kita untuk melakukannya.”

Pada hari Selasa, juru bicara Pentagon meyakinkan wartawan bahwa AS memiliki kemampuan untuk “melanjutkan dukungan kami kepada Ukraina, Israel, dan mempertahankan kesiapan global kami.”

Kirby, mengakui bahwa dana yang sebelumnya dialokasikan untuk Ukraina oleh Kongres “tidak akan bertahan selamanya” dan bahwa anggota parlemen perlu menyetujui lebih banyak dan segera.

“Semakin cepat ada ketua DPR, tentu saja kita semua akan lebih nyaman dalam mendukung Israel dan Ukraina,” katanya.

Dewan Perwakilan Rakyat belum memiliki ketua sejak Selasa pekan lalu, ketika Kevin McCarthy menjadi ketua pertama yang digulingkan dalam pemungutan suara di DPR, karena dugaan kesepakatan rahasia dengan Gedung Putih untuk menyetujui lebih banyak pendanaan untuk Ukraina.

Beberapa anggota Partai Republik memimpin tuntutan terhadap rekan mereka di California, yang didukung oleh semua anggota minoritas Partai Demokrat.

Steve Scalise dari Louisiana, calon dari Partai Republik untuk menggantikan McCarthy, telah mendukung pendanaan Ukraina di masa lalu.

Sejak Februari 2022, ketika konflik dengan Rusia meningkat, AS telah menyalurkan bantuan militer senilai hampir 44 miliar dolar AS ke Ukraina, serta miliaran lainnya dalam bentuk uang tunai, bantuan kemanusiaan, dan ekonomi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas