9 Juta Data Pribadi Pelanggan Telepon di Jepang Bocor, Anak Perusahaan NTT West Minta Maaf
Seorang mantan pegawai tidak tetap yang memelihara sistem pusat panggilan menyelundupkan dokumen secara ilegal selama hampir 10 tahun.
Editor: Dewi Agustina
![9 Juta Data Pribadi Pelanggan Telepon di Jepang Bocor, Anak Perusahaan NTT West Minta Maaf](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ntt-business-solutions-data-pelanggan-bocor.jpg)
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - NTT Business Solutions, anak perusahaan NTT West mengklaim sekitar 9 juta informasi pribadi pelanggan telepon di Jepang bocor ke masyarakat.
NTT adalah perusahaan provider telepon terbesar di Jepang.
"Kami meminta maaf sedalamnya atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang kami timbulkan kepada banyak orang," ungkap pimpinan NTT Business Solutions saat konferensi darurat, Selasa (17/10/2023).
Alasan permintaan maaf tersebut adalah kebocoran informasi pribadi dalam skala besar.
Baca juga: Festival Persahabatan Indonesia-Jepang di Yoyogi Park Tokyo Berlangsung Meriah Meski Diguyur Hujan
Disebutkan seorang mantan pegawai tidak tetap yang memelihara sistem pusat panggilan menyelundupkan dokumen secara ilegal selama hampir 10 tahun.
Dan sebagian uangnya berakhir di tangan agen pencatatan.
"Semuanya dimulai satu setengah tahun yang lalu ketika saya menerima 'panggilan telepon perekrutan' dari seorang pelanggan. Saya khawatir informasi saya mungkin bocor," ungkap seorang pegawai yang direkrut.
Melalui kerja sama investigasi selanjutnya dan pemeriksaan silang dengan informasi internal, insiden ini ditemukan pada bulan Juli 2023.
![NTT Business Solutions, anak perusahaan NTT West mengklaim sekitar 9 juta informasi pribadi pelanggan telepon di Jepang bocor ke masyarakat. Para eksekutif NTT Business Solutions, anak perusahaan NTT West menghadiri konferensi pers. (Dari kiri) Kento Miyoku, Kepala Departemen Desain Nilai, Solusi Bisnis NTT, Hidenori Kigami (tengah), Direktur, Direktur, Departemen Desain Nilai, Akiko Murobayashi (kanan), Presiden NTT Marketing Act ProCX.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ntt-business-solutions-data-pelanggan-bocor.jpg)
Kebocoran ilegal yang ditemukan melalui pemberian informasi, saat ini sedang diselidiki oleh polisi.
Setidaknya sekitar 9 juta informasi pribadi milik 59 perusahaan dan pemerintah daerah bocor.
Laporan ini memuat informasi tentang sekitar 140.000 orang yang membayar pajak mobil cukup besar di Prefektur Fukuoka.
Mantan pegawai tidak tetap tersebut secara ilegal mengambil informasi menggunakan USB flash drive selama hampir 10 tahun, dari sekitar Juli 2013 hingga Januari 2023.
Baca juga: Korea Selatan vs Vietnam, Ancang-ancang Troussier Hadapi Jepang di Piala Asia 2024
Selain nama, alamat, dan nomor telepon, juga berisi 81 informasi kartu kredit pelanggan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.