AS: Ukraina Tidak Bisa Perang Lawan Rusia Tanpa Uang Bantuan dari AS
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan Ukraina tidak bisa perang lawan Rusia tanpa uang dari AS. Ia memastikan AS dukung Ukraina dan Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, mengatakan Ukraina dapat berperang melawan Rusia karena bantuan dari AS.
"Angkatan bersenjata Ukraina bergantung pada bantuan ekonomi AS untuk melawan Rusia secara efektif," klaim Menteri Keuangan Janet Yellen dalam sebuah wawancara dengan Sky News, Senin (16/10/2023).
Hingga kini, AS telah menyetujui setidaknya $113 miliar bantuan kepada Kyiv, termasuk lebih dari $40 miliar bantuan militer, menurut perhitungan terbaru dari Kantor Inspektur Jenderal Departemen Luar Negeri AS.
“Saya pernah ke Ukraina dan saya dapat memberitahu Anda bahwa bantuan ekonomi langsung yang kami berikan kepada mereka memungkinkan mereka untuk berperang dalam perang ini."
"Hal ini membuat rumah sakit tetap buka, sekolah tetap buka dan mendukung responden pertama,” kata Yellen.
Sebelumnya, pejabat kementerian pertahanan Ukraina, Gennady Kovalenko, juga mengakui Ukraina 100 persen bergantung pada AS dan bantuan AS sangat penting.
Baca juga: Menkeu AS: Duit Kami Cukup Buat Tanggung Dua Perang di Ukraina dan Israel
AS Dapat Biayai 2 Perang
Dalam wawancaranya dengan Sky News, Janet Yellen menegaskan, kapasitas keuangan AS cukup untuk mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia dan Israel melawan Hamas.
Namun, ia memperingatkan potensi dampak ekonomi dari konflik yang lebih besar di Timur Tengah masih belum diketahui.
Terutama di tengah kondisi pasar minyak dan gas alam global yang sudah bergejolak dan berkontribusi pada krisis biaya hidup di beberapa negara Barat di masa lalu.
“Kami memang perlu menyediakan dana, baik untuk Israel dan Ukraina,” kata Yellen.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-602: Ukraina Mulai Gunakan Rudal Atacms dari AS
Yellen juga mencatat, inflasi di AS sedang menurun.
Namun, ia meminta Partai Republik untuk mempercepat upaya menunjuk Ketua DPR baru untuk memastikan bahwa bantuan keuangan dapat mengalir ke luar negeri.
Ia mengatakan hal ini tetap menjadi “prioritas” pemerintahan Biden.