Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Minta Bantuan AS Dana Darurat 10 Miliar Dolar, Washington Kirim Joint Direct Attack Munition

AS juga berencana mengirimkan peralatan Joint Direct Attack Munition (JDAM), yang mengubah amunisi standar menjadi amunisi yang lebih akurat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Minta Bantuan AS Dana Darurat 10 Miliar Dolar, Washington Kirim Joint Direct Attack Munition
AFP/JALAA MAREY
Tentara Israel bersenjatakan meriam artileri menjaga posisi mereka di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara yang berbatasan dengan Lebanon pada 8 Oktober 2023. Pertempuran antara pasukan Israel dan kelompok militan Palestina Hamas berkecamuk pada 8 Oktober, dengan ratusan orang tewas di kedua belah pihak setelah serangan mendadak di Israel mendorong Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memperingatkan bahwa mereka "memulai perang yang panjang dan sulit". (JALAA MAREY / AFP) 

Israel Minta Bantuan AS Dana Darurat 10 Miliar Dolar, Washington Kirim Joint Direct Attack Munition

TRIBUNNEWS.COM - Israel dilaporkan meminta bantuan darurat senilai 10 miliar dolar AS dari Amerika Serikat.

Lansiran New York Times pada Senin (16/10/2023) menyebut, bantuan setara Rp 157,3 Triliun itu mencakup sejumlah amunisi dan persenjataan tambahan.

Mengutip tiga pejabat yang tidak disebutkan namanya, laporan itu menjelaskan kalau Gedung Putih dan anggota Kongres AS sedang mengerjakan sebuah paket bantuan terpadu.

Baca juga: Sebelas Hari Perang, Israel Tekor Rp 17,3 T: Minyak Iran Bisa Bikin AS dan Joe Biden Puyeng

"Paket bantuan itu akan menggabungkan bantuan militer ke Israel dengan bantuan ke Ukraina dan Taiwan, serta dana untuk membentengi perbatasan AS-Meksiko," kata surat kabar itu.

Berbicara dalam kunjungannya ke Tel Aviv pada Minggu, Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer mengatakan anggota parlemen telah membahas penyediaan Israel dengan amunisi baru dan pengganti, bom berpemandu presisi.

"AS juga berencana mengirimkan peralatan Joint Direct Attack Munition (JDAM), yang mengubah amunisi standar menjadi amunisi yang lebih akurat," menurut NYT.

BERITA REKOMENDASI

Laporan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai paket bantuan gabungan senilai $10 miliar yang diminta.

Konflik antara Israel dan Hamas berkobar pada 7 Oktober, ketika kelompok Pejuang Hamas Palestina menyerang Israel selatan dengan roket dan mengirim milisi mereka melintasi perbatasan, menewaskan sekitar 1.400 orang.

Pasukan Pertahanan Israel menanggapinya dengan menjatuhkan ribuan bom di Gaza dan memutus pasokan air dan listrik di wilayah kantong tersebut.

Otoritas kesehatan setempat mengatakan lebih dari 2.800 warga Palestina tewas dalam serangan udara selama 10 hari terakhir.

FOTO FILE: USS Bataan, kapal serbu amfibi Amerika Serikat, terlihat di Teluk Persia. AS dilaporkan mengirimkan sebanyak dua ribu personel pasukan Marinir mereka ke perairan Israel.
FOTO FILE: USS Bataan, kapal serbu amfibi Amerika Serikat, terlihat di Teluk Persia. AS dilaporkan mengirimkan sebanyak dua ribu personel pasukan Marinir mereka ke perairan Israel. (© Angkatan Laut AS / MC Caleb Strong)

AS Sesumbar Punya Dana Cukup Ladeni Banyak Perang

Pada hari Senin, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan Washington mampu mendukung kebutuhan militer Israel dan juga kebutuhan Ukraina.


Dia bersikeras bahwa sumber daya keuangan Amerika cukup untuk mendukung sekutu-sekutunya di luar negeri.

Namun, pejabat tersebut mengakui adanya kekhawatiran atas potensi dampak ekonomi dari konflik yang lebih luas di Timur Tengah.

Baca juga: Menkeu AS: Duit Kami Cukup Buat Tanggung Dua Perang di Ukraina dan Israel 

Sementara para pejabat tinggi AS bersikeras bahwa Israel dan Ukraina dapat didukung, CNN melaporkan pekan lalu bahwa Pentagon telah meminta produsen pertahanan untuk meningkatkan produksi guna menutupi kekurangan stok karena senjata ditransfer ke Kiev.

Percepatan produksi untuk memastikan amunisi dan persenjataan juga tersedia buat memasok Israel.

Pada hari Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa negaranya siap menghadapi “perang panjang” dan akan berjuang sampai Hamas benar-benar dikalahkan.

Dia menambahkan bahwa Israel bersedia membalas kelompok militan Lebanon Hizbullah jika mereka mencoba ikut campur dalam konflik tersebut.

(oln/*/RT/NYT)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas