Yordania Batalkan KTT Biden, Buntut Serangan Israel di RS Gaza yang Tewaskan 500 Orang
Yordania membatalkan KTT dengan Presiden AS Joe Biden yang berkunjung ke Israel setelah serangan Israel di RS Gaza yang tewaskan 500 warga Palestina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Yordania membatalkan pertemuan di mana Presiden AS, Joe Biden, akan bertemu dengan para pemimpin Yordania, Mesir, dan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas pada Rabu (18/10/2023).
Pembatalan ini menyusul serangan udara Israel di Rumah Sakit Arab Al-Ahli.
Raja Abdullah menyalahkan Israel atas ledakan di rumah sakit itu yang menewaskan sekitar 500 warga Palestina pada Selasa (17/10/2023).
Ia mengatakan hal itu memalukan bagi kemanusiaan dan meminta Israel untuk segera mengakhiri serangan militernya di Gaza.
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan pertemuan itu akan dilakukan jika eskalasi Israel-Palestina berakhir.
"Pertemuan itu akan diadakan pada saat semua pihak sepakat untuk mengakhiri perang dan pembantaian terhadap warga Palestina," kata Ayman Safadi, dikutip dari Reuters, Selasa (17/10/2023).
Baca juga: Sebelas Hari Perang, Israel Tekor Rp 17,3 T: Minyak Iran Bisa Bikin AS dan Joe Biden Puyeng
Ia menyalahkan Israel dengan kampanye militernya yang mendorong wilayah tersebut ke jurang maut.
Sebelumnya, Raja Abdullah dari Yordania akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak empat negara tersebut.
Agenda pertemuan ini bertujuan membahas bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk mencegah bencana kemanusiaan dan meredam konflik dengan Israel.
Raja Abdullah juga memperingatkan Israel bahwa serangan mematikan di Gaza untuk membalas Hamas, melampaui hak untuk membela diri.
Menurutnya, serangan balasan Israel itu juga memberikan hukuman kolektif terhadap warga sipil Palestina.
Baca juga: Menkeu AS: Duit Kami Cukup Buat Tanggung Dua Perang di Ukraina dan Israel
Yordania dan Mesir telah menyatakan dukungan kepada Palestina dan menyerukan kepada Israel agar mengakhiri serangan di Gaza, dikutip dari Al Jazeera.
Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas juga membatalkan pertemuan dengan Joe Biden dan menyerukan tiga hari berkabung.
Pembatalan KTT di Yordania mencerminkan situasi yang semakin bergejolak yang akan menguji batas pengaruh AS di wilayah itu ketika Biden mengunjungi Israel pada Rabu (18/10/2023).