Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-603: Putin Sebut Pengiriman ATACMS sebagai Kesalahan Lain AS
Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-603. Putin menyebut pengiriman rudal jarak jauh ATACMS ke Ukraina sebagai 'kesalahan lain' AS.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-603.
Putin menyebut pengiriman rudal jarak jauh ATACMS ke Ukraina sebagai 'kesalahan lain' yang dilakukan AS.
Menteri Luar Negeri Rusia tiba di Korea Utara menjelang perjalanan Putin.
Perdana menteri Estonia, Kaja Kallas mengatakan gambaran pertemuan Perdana Menteri Hongaria dan Putin bertentangan dengan logika mengingat sejarah masa lalu Budapest dengan Moskow.
Viktor Orban dan Putin mengadakan pembicaraan di Tiongkok pada hari Selasa.
Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-603, dikutip dari TheGuardian:
Baca juga: Militer Ukraina: Tentara Rusia Kehabisan Napas di Avdiivka, Moskow Kalah Telak
- Vladimir Putin menyebut pengiriman rudal balistik taktis jarak jauh AS ke Kyiv sebagai 'kesalahan lain' yang dilakukan Amerika Serikat
Minggu ini, Ukraina meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menghancurkan helikopter di dua lapangan terbang yang diduduki Rusia.
Presiden Rusia juga mengklaim bahwa pengiriman rudal ATACMS, yang dapat menyerang sasaran lebih dari 100 mil jauhnya dan mengirimkan salvo dengan munisi tandan.
"Hanya akan memperpanjang penderitaan (Ukraina)," kata Putin.
- Sergei Lavrov tiba di Korea Utara pada Rabu
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, tiba di Korea Utara pada hari Rabu.
Juru bicara Kremlin mengatakan kepada kantor berita Tass bahwa kunjungan dua hari itu diharapkan menjadi landasan bagi kunjungan Putin ke negara tersebut di masa depan.
Kunjungan tersebut dilakukan beberapa hari setelah AS mengatakan Pyongyang telah mengirimkan amunisi ke Rusia untuk perang di Ukraina.
Baca juga: Ukraina Tembakkan Rudal ‘Momok’ Rusia, Kremlin: AS Lakukan Kesalahan Besar
- Viktor Orban dan Putin bertemu
Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban dan Putin mengadakan pembicaraan di Tiongkok pada hari Selasa.
Viktor Orban mengatakan kepada presiden Rusia bahwa dia tidak pernah ingin menentang Moskow.
Ia juga berusaha menyelamatkan kontak bilateral.
- Serangan Rusia menewaskan 2 warga sipil Ukraina selama 2 hari terakhir
Pejabat Ukraina mengatakan dalam 2 hari terakhir, Rusia meluncurkan serangan di sebuah bangunan tempat tinggal di tenggara kota Zaporizhzhia.
Akibat serangan tersebut, 2 warga sipil Ukraina tewas dan jaringan listrik di kota Kharkiv rusak.
- Majelis rendah parlemen Rusia telah meloloskan pembahasan kedua dan ketiga rancangan undang-undang yang mencabut ratifikasi Rusia terhadap perjanjian larangan uji coba nuklir komprehensif
Keduanya disahkan dengan mendapatkan perbandingan suara 415 dan nol.
Namun langkah yang diambil tersebut tentunya tidak disetujui oleh Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mendesak masyarakat internasional untuk menanggapi 'provokasi' Moskow.
- Joe Biden akan memberikan pidato di hadapan warga Amerika pada hari ini
Pidato tersebut berkaitan terkait perang di israel dan Ukraina.
Gedung Putih mengatakan adanya kekhawatiran perang yang terjadi antara Israel dan Hamas akan mengalhkan dukungan militer dan Internasional dari Kyiv.
- Emmanuel Macron menegaskan kembali dukungan terhadap Ukraina
Melalui panggilan telepon, ia menegaskan kepada Zelensky akan dukungannya terhadap Ukraina.
Ia meyakinkan Ukraina bahwa krisis ini tidak akan mengganggu dukungannya terhadap negara tersebut.
“Dia meyakinkan presiden Ukraina bahwa meluasnya krisis tidak akan melemahkan dukungan Prancis dan Eropa terhadap Ukraina, yang akan tetap ada selama diperlukan,” kata kantor Macron.
- Jenderal Oleksandr Tarnavskyi mengatakan pasukan Ukraina berhasil di selatan Robotyne
Robotyne adalah salah satu dari sekelompok desa di selatan yang ingin diamankan oleh Ukraina sebagai bagian dari kemajuannya menuju Laut Azov.
Tujuannya untuk memutuskan jembatan darat yang menghubungkan posisi Rusia di selatan dan timur.
- Biden akan mengusulkan paket gabungan senilai 100 miliar dolar atau sekitar Rp 1,5 T untuk Ukraina, Israel, Taiwan dan krisis migrasi di perbatasan AS-Meksiko minggu ini
Tujuan dari paket gabungan tersebut untuk menghindari kekacauan di Kongres dan mempertemukan kubu Demokrat, yang telah meminta bantuan tambahan untuk Kyiv selama berminggu-minggu, dengan kubu Republik, yang menginginkan dana untuk memperketat kontrol di perbatasan selatan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina