Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Waspada, Pentagon Sebut China Telah Miliki Ribuan Hulu Ledak Nuklir Yang Bisa Menjangkau Alaska

Amerika Serikat semakin mewaspadai China sebagai negara yang memproduksi senjata nuklir.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in AS Waspada, Pentagon Sebut China Telah Miliki Ribuan Hulu Ledak Nuklir Yang Bisa Menjangkau Alaska
HandOut/IST
ILUSTRASI - Uji coba rudal jelajah berkemampuan nuklir yang bisa menjangkau area sangat jauh. 

TRIBUNNEWS.COM -- Amerika Serikat semakin mewaspadai China sebagai negara yang memproduksi senjata nuklir.

Pasalnya kini negeri tirai bambu tersebut telah membangun persenjataan nuklirnya melampaui proyeksi sebelumnya.

Hal itu diungkapkan dalam sebuah laporan Pentagon yang dirilis pada Kamis (19/10/2023).

Baca juga: Rusia Pasok Rudal Iskander-M ke Sekutunya Belarusia, Dapat Dipasang Hulu Ledak Nuklir

Dalam laporan yang dikutip The Guardian tersebut, eksmpansi besar-besaran China dilakukan setelah mengambil pelajaran dari perang Rusia di Ukraina tentang seperti apa konflik yang terjadi di Taiwan.

Pentagon juga mengingatkan bahwa ada dugaan China sedang mengembangkan sistem rudal antarbenua baru dengan menggunakan senjata konvensional yang, jika digunakan, akan memungkinkan Beijing “mengancam serangan konvensional terhadap sasaran di benua Amerika, Hawaii, dan Alaska.”

Laporan Tiongkok ini muncul sebulan sebelum pertemuan antara pemimpin Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Joe Biden di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di San Francisco.

Laporan tahunan tersebut, yang diwajibkan oleh Kongres, adalah salah satu cara Pentagon mengukur pertumbuhan kemampuan militer China, yang oleh pemerintah AS dianggap sebagai ancaman utama di kawasan dan tantangan keamanan jangka panjang utama Amerika.

Berita Rekomendasi

Namun setelah serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, AS terpaksa kembali fokus pada Timur Tengah, dan bukannya fokus pada kawasan Pasifik untuk melawan pertumbuhan Tiongkok.

AS mengirimkan senjata ke Israel sambil terus mendukung dan mengirimkan amunisi ke Ukraina dalam perjuangan 20 bulannya untuk mengusir invasi Rusia.

Namun, strategi pertahanan nasional Pentagon dibentuk berdasarkan anggapan bahwa Tiongkok masih menjadi tantangan keamanan terbesar bagi AS, dan bahwa ancaman dari Beijing akan menentukan bagaimana militer AS diperlengkapi dan dibentuk untuk masa depan.

Baca juga: Rusia Mulai Antisipasi Serangan Nuklir, Sirine Meraung-raung, Warga dan Petugas Gelar Pelatihan

Laporan Pentagon ini didasarkan pada peringatan militer pada tahun 2022 bahwa Tiongkok memperluas kekuatan nuklirnya jauh lebih cepat daripada perkiraan para pejabat AS, dan menyoroti penumpukan kekuatan militer yang luas dan semakin cepat yang dirancang untuk memungkinkan Beijing menyamai atau melampaui kekuatan global AS pada pertengahan abad.

Laporan tahun lalu memperingatkan bahwa Beijing dengan cepat memodernisasi kekuatan nuklirnya dan berada di jalur untuk melipatgandakan jumlah hulu ledak yang dimilikinya menjadi 1.500 pada tahun 2035. AS memiliki 3.750 hulu ledak nuklir aktif.

Laporan tahun 2023 menemukan bahwa Beijing sedang bersiap untuk mengerahkan lebih dari 1.000 hulu ledak nuklir pada tahun 2030, melanjutkan modernisasi cepat yang bertujuan untuk memenuhi tujuan Xi untuk memiliki militer “kelas dunia” pada tahun 2049.

Setelah laporan sebelumnya, Tiongkok menuduh AS meningkatkan ketegangan dan Beijing mengatakan pihaknya masih berkomitmen pada kebijakan “jangan gunakan senjata nuklir terlebih dahulu”.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas