Intelijen Ukraina: Tentara Rusia Kelaparan, Saking Lemahnya Pakai Rompi Anti-Peluru Pun Tak Sanggup
Prajurit Rusia itu mengaku dia sangat lemah karena kekurangan makanan dan air. Saking lemahnya, dia tak mampu memakai rompi anti-peluru yang berat
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Intelijen Ukraina: Tentara Rusia Kelaparan, Saking Lemahnya Pakai Rompi Pun Tak Sanggup
TRIBUNNEWS.COM - Intelijen Ukraina mengklaim laporan tentang seorang tentara Rusia yang kelaparan di garis depan pertempuran karena tidak mendapat suplai logistik.
Klaim intelijen Ukraina itu merujuk pada hasil sadapan percakapan telepon mereka terhadap tentara Rusia tersebut.
Prajurit Rusia itu disebutkan mengaku dia sangat lemah karena kekurangan makanan dan air.
Saking lemahnya, sampai-sampai dia tidak bisa mengenakan rompi antipeluru yang berat.
Baca juga: Dikirim ke Medan Perang Pakai Lapis Baja Butut Soviet, Tubuh Tentara Rusia Berserakan di Avdiivka
Hasil sadapan terhadap tentara Rusia itu diunggah Intelijen Pertahanan Ukraina pada Kamis (19/10/2023).
Dalam unggahan video berdurasi dua menit tersebut, terdengar percakapan yang tampaknya terjadi antara seorang tentara Rusia yang tidak dikenal dan istrinya.
“Kami belum mendapat makanan yang diantar selama tiga minggu,” kata tentara itu kepada istrinya, menurut terjemahan Kyiv Post.
“Hari ini sudah hari ketujuh sejak kami dibawakan air,” curhat sang prajurit.
Tentara tersebut kemudian bercerita, dia sangat lemah karena kekurangan nutrisi sehingga dia tidak bisa lagi mengenakan rompi antipeluru yang berat di garis depan, kata laporan itu.
"Persetan! Saya sudah melepas rompi antipeluru, saya tidak punya kekuatan untuk memakainya," tambahnya, menurut lansiran Kyiv Post.
“Apa bedanya? (pakai atau tidak pakai rompi) Itu tidak masuk akal. Lagipula prajurit yang terluka tidak dibawa keluar (pertempuran),” kata si prajurit.
Tentara tersebut, kata laporan itu, juga mengeluh karena tidak ada pejabat Rusia yang “peduli sama sekali,” dan menambahkan bahwa unitnya telah kehilangan sekitar 100 orang “dalam beberapa hari.”
"Serangan itu gagal. Semuanya kacau, semua orang terbunuh," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.