Kapal Perang Amerika Cegat Rudal Kelompok Syiah Houthi yang Ditembakkan ke Israel
Kapal perusak kelas USS Carney Arleigh Burke yang beroperasi di Laut mencegat tiga rudal jelajah dan beberapa drone yang diluncurkan oleh Houthi.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, SANAA - Sebuah kapal perang Angkatan Laut AS menembak jatuh rudal jelajah dan drone yang diluncurkan oleh milisi Syiah Houthi Yaman yang menargetkan Israel.
Informasi ini disampaikan Pentagon pada Kamis (19/20/2023) waktu setempat.
Menurut Pentagon, Kapal perusak kelas USS Carney Arleigh Burke yang beroperasi di Laut mencegat tiga rudal jelajah dan beberapa drone yang diluncurkan oleh Houthi.
“Tindakan ini merupakan demonstrasi arsitektur pertahanan udara dan rudal terpadu yang telah kami bangun di Timur Tengah, dan kami siap menggunakannya kapan pun diperlukan untuk melindungi mitra dan kepentingan kami di kawasan penting ini,” ujar juru bicara Pentagon Brigjen Jenderal Patrick Ryder.
Rudal-rudal tersebut diluncurkan dari dalam Yaman, dan mengarah ke utara sepanjang Laut Merah “berpotensi menuju sasaran di Israel,” tambah Ryder.
Insiden ini terjadi ketika ketegangan regional meningkat, dan kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih luas di tengah pemboman Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, dan perkiraan adanya invasi darat ke wilayah pesisir tersebut.
Amerika telah mengerahkan dua kapal induk dan kapal perang lainnya ke Mediterania timur dalam sebuah langkah yang dimaksudkan untuk menghalangi pihak lain melakukan intervensi dalam permusuhan yang sedang berlangsung.
Namun hal ini meningkatkan kemungkinan AS terlibat dalam siklus kekerasan yang meningkat pesat.
Serangan drone di pangkalan militer AS
Pada hari Rabu, pasukan AS yang ditempatkan di garnisun at-Tanf di tenggara Suriah diserang oleh dua drone, kata Ryder.
Salah satu drone ditembak jatuh, sementara drone lainnya menghantam fasilitas tersebut sehingga menyebabkan “cedera ringan pada pasukan koalisi,” katanya.
Secara terpisah, di Irak, Pentagon mengatakan sistem peringatan dini mendeteksi potensi ancaman di dekat Pangkalan Udara al-Asad, sehingga memaksa personel untuk berlindung “sebagai tindakan perlindungan.”
Ryder mengatakan tidak ada serangan yang terjadi, namun seorang kontraktor sipil AS tewas setelah menderita serangan jantung saat berlindung.
Kedua insiden tersebut terjadi pada hari Rabu.
"Dua drone menargetkan Pangkalan Udara al-Asad pada hari Selasa, dan satu lagi ditembak jatuh saat menargetkan Pangkalan Udara Bashir di Irak utara," kata Ryder.
“Meskipun saya tidak memperkirakan adanya potensi respons terhadap serangan-serangan ini, saya akan mengatakan bahwa kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela pasukan AS dan koalisi dari ancaman apa pun. Respons apa pun, jika hal ini terjadi, akan terjadi pada suatu waktu. cara yang kita pilih,” katanya.
“Kami tentu saja mengambil langkah-langkah perlindungan pasukan yang tepat untuk menjamin keselamatan pasukan kami. Sekali lagi, saya tidak akan membahas secara spesifik. Jelas, ini adalah peningkatan dalam hal jenis aktivitas drone yang kami lihat di Irak dan Irak. Suriah,” tambahnya.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 3.785 warga Palestina, dan melukai lebih dari 12.000 orang, menurut otoritas setempat.
Sedangkan lebih dari 1.400 orang telah dipastikan tewas di pihak Israel.