Reaksi Negara Amerika Latin terhadap Perang Israel-Hamas
Berikut pandangan beberapa negara Amerika Latin terhadap perang Israel-Hamas.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Konflik antara Israel dengan Hamas masih berlanjut hingga saat ini.
Konflik tersebut menuai respons beragam dari sejumlah negara di Amerika latin.
Dikutip dari Al Jazeera, secara historis, negara-negara berhaluan kiri di Amerika Latin bersimpati dengan perjuangan Palestina.
Sementara negara-negara yang beraliran kanan mengikuti jejak AS, menjadikan isu Israel-Palestina sebagai proksi hubungan luar negeri dengan AS.
Berikut pandangan beberapa negara di Amerika Latin terkait perang Israel-Hamas:
Baca juga: Jurnalis di Gaza Hadapi Ketakutan yang Sama seperti Warga Palestina
1. Brazil
Menteri Luar Negeri Brasil, Mauro Luiz Iecker Vieira dan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menyerukan diakhirinya kekerasan di kedua belah pihak.
2. El Savador
Sebagai sekutu Israel, El Savador mengutuk keras serangan Hamas terhadap Israel.
Namun negara ini belum mengomentari tindakan Israel di Gaza.
3. Venezuela
Venezuela menyuarakan keprihatinannya terhadap situasi di Jalur Gaza.
Negara itu juga menyerukan diakhirinya kekerasan di seluruh wilayah Palestina melalui dialog langsung dan kepatuhan terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 2334.
Venezuela mendesak PBB untuk memainkan perannya sebagai penjamin keamanan. perdamaian, dan legalitas internasional.
4. Argentina
Presiden Argentina, Alberto Fernandez mengecam atas serangan Hamas terhadap rakyat Israel.
"Kekerasan harus diberantas di dunia. Perdamaian menjadi lebih mendesak," kata dia.
5. Belize
Negara Belize juga mengecam konflik antara Hamas dan Israel.
Belize menyerukan deeskalasi sembari mendukung Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Negara itu juga menuntut dikembalikannya hak warga Palestina yang terusir dari tanah air leluhur mereka.
6. Bolivia
Sementara Bolivia menyatakan keprihatinan yang mendalam atas konflik Israel vs Palestina.
Namun, mantan Presiden Bolivia, Evo Morales, yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden mengeluarkan pernyataan yang kontra dengan pernyataan resmi negaranya.
"Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Bolivia tidak mencerminkan rasa solidaritas masyarakat Bolivia terhadap Palestina."
"Rakyat Bolivia akan selalu mengutuk pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina," tulisnya melalui akun X.
7. Chili
Sebagai rumah bagi diaspora Palestina terbesar di wilayah tersebut, Chili mengutuk kekerasan tersebut.
Namun mereka juga menegaskan dukungan terhadap hak-hak Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Gabriel Boric mengutuk serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
(Tribunnews.com, Widya)