Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-605: Biden Minta Kongres Setujui Bantuan ke Ukraina dan Israel
Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-605, Presiden AS meminta Kongres untuk menyetujui paket bantuan darurat ke Israel dan Ukraina.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-605.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, meminta Kongres untuk menyetujui paket bantuan darurat senilai 106 miliar dolar Rp 1,6 T ke Israel, Ukraina dan perbatasan selatan AS.
Komisi penyelidikan PBB menemukan bukti tambahan, Rusia melakukan serangan dan kejahatan perang di Ukraina.
Mantan kepala biara Ortodoks Ukraina dituduh membenarkan invasi Rusia.
Ukraina menemukan benda arkeologi yang diduga dicuri Rusia.
Selengkapnya, berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-605, dikutip dari TheGuardian:
Baca juga: Intelijen Ukraina: Tentara Rusia Kelaparan, Saking Lemahnya Pakai Rompi Anti-Peluru Pun Tak Sanggup
- Gedung Putih meminta Kongres menyetujui bantuan darurat untuk Israel dan Ukraina pada hari Jumat
Permintaan bantuan tersebut, terdiri dari 61,4 miliar USD untuk Ukraina, 44,4 miliar USD untuk menyediakan peralatan departemen pertahanan bagi negara tersebut.
Sementara bantuan untuk Israel sebesar 14,3 miliar USD dan 9,15 miliar USD bagi Departemen Luar Negeri AS untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina, Israel, dan Gaza.
- Komisi penyelidikan PBB menemukan bukti tambahan bahwa pasukan Rusia telah melakukan kejahatan kepada Ukraina
Kejahatan tersebut, termasuk pemerkosaan dan deportasi anak-anak ke Rusia.
- Dinas Keamanan Ukraina telah mengirimkan dakwaan ke pengadilan terhadap mantan kepala biara Ortodoks Ukraina Kyiv-Pechersk Lavra
Pihak berwenang mendakwa, Metropolitan Pavel dengan pelanggaran kesetaraan warga negara, dan pembenaran, pengakuan sebagai sah atau penolakan agresi bersenjata Rusia terhadap Ukraina.
Keputusan ini terjadi sehari setelah parlemen Ukraina melakukan pemungutan suara untuk memajukan undang-undang yang dianggap secara efektif melarang Gereja Ortodoks Ukraina atas hubungannya dengan Moskow.