Israel Luncurkan Serangan Udara ke Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza, Tewaskan 30 Orang
Sebanyak 30 korban jiwa ditemukan dari bawah reruntuhan bangunan yang dibom di kamp pengungsi Jabalia di Gaza.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - Israel melakukan serangan udara terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di delapan kamp pengungsi terbesar di Jalur Gaza, Minggu (22/10/2023) malam.
Sebanyak 30 korban jiwa ditemukan dari bawah reruntuhan bangunan yang dibom di kamp pengungsi Jabalia di Gaza.
Dari 30 jenazah, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan, ada banyak korban jiwa menyusul.
Serangan Israel itu juga mengakibatkan 27 orang terluka.
Bahkan, rumah sakit mengatakan mereka kesulitan merawat korban luka.
“Kami sangat kekurangan obat-obatan dan peralatan medis,” ujar direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara kepada Al Jazeera, Minggu.
Baca juga: Usir Warga Gaza ke Sinai, IDF: Tank Israel Tak Sengaja Tembak Pos Militer Mesir di Perbatasan Rafah
Israel Membombardir Gaza
Dilansir Reuters, Israel juga membombardir Gaza dengan serangan udara pada Senin (23/10/2023) pagi.
Serangan Israel terkonsentrasi di tengah dan utara Jalur Gaza.
Serangan terhadap sebuah rumah dekat kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, menewaskan beberapa warga Palestina dan melukai warga lainnya.
Di Tepi Barat yang diduduki Israel, dua warga Palestina terbunuh di kamp pengungsi Jalazone dekat Ramallah, kata kementerian kesehatan Palestina, Senin.
Warga mengatakan, pasukan Israel menggerebek kamp tersebut dan melakukan penangkapan secara luas, saat mereka bentrok dengan pria bersenjata dan beberapa pemuda yang melemparkan batu.
Namun, tentara Israel belum mengeluarkan pernyataan mengenai insiden tersebut.
Otoritas kesehatan di Gaza mengatakan, 4.600 orang tewas dalam pemboman Israel selama dua minggu yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel selatan, yang menewaskan 1.400 orang dan 212 orang disandera di Gaza.
Baca juga: Israel Bentuk NILI, Unit Baru untuk Habisi Pasukan Elit Nukbha Hamas di Gaza

Pemimpin Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, membahas melalui telepon pada Minggu malam tentang cara menghentikan 'kejahatan brutal' Israel di Gaza.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.