6 Destinasi di Bursa Turki: Bikin Keramik, Makan di Misi Village hingga Kebab Iskander Efendi Konagi
Ada banyak destinasi wisata di Bursa, Turkiye, di antaranya workshop keramik di Penccini hingga Masjid Agung Ulucami.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Laporan langsung wartawan Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani
TRIBUNNEWS.COM, BURSA, TURKIYE - Ada banyak destinasi wisata di Bursa, Turkiye.
Karena terbatasnya waktu, Tribunnews.com langsung tancap gas mengunjungi enam destinasi wisata dalam satu hari.
Kami memulai perjalanan pada Senin (23/10/2023) pukul 09.30 waktu setempat dari Movenpick Hotel and Resort.
Di Bursa ada beragam destinasi wisata.
Mulai dari desa kuno yang asri, wisata belanja di pasar tradisional, hingga makanan khas yang jangan sampai terlewatkan.
Ke mana dan apa saja tujuan wisatanya?
Ini dia tempat-tempat menarik yang wajib dikunjungi saat di Bursa.
1. Workshop keramik di Penccini
Keramik sangat terkenal dan penting di Turki.
Seperti di Masjid Hagia Sophia, bangunan itu dihiasi dengan 51.000 keramik buatan Iznik.
Bagi orang Turki, keramik menyimpan makna mendalam.
Pada jaman dahulu, orang-orang membuat alat makan dari lumpur/tanah liat.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan yang mendesak, peradaban pun makin maju.
Selama mengikuti workshop di Penccini, Tribunnews.com punya kesempatan untuk belajar seni keramik tradisional dari seniman keramik Emine Yakunc.
Emine menjelaskan bahwa keramik khas Iznik, Bursa, Turkiye berbeda dengan keramik dari China.
Katanya, perbedaannya terletak di proses pembuatandan takaran bahan-bahannya.
"(Keramik Izik) di oven tiga hari dengan suhu 920 derajat," kata pemilik workship Penccini, Emine Yakunc.
Sedangkan keramik dari China di oven dengan suhu 1.400 derajat.
2. Misi Village
Sesudah sesi belajar seni keramik rampung, kami melanjutkan perjalanan ke Misi Village.
Misi Village sendiri adalah kota tua Yunani yang ada di Turki.
Destinasi ini adalah salah satu pemukiman tertua di distrik Nilüfer.
Desa ini menampung peninggalan arkeologi dari zaman Bizantium dan mengingatkan pada suku Mysian.
Desa ini telah dikenal sejak abad ke-19 silam.
Saat tiba, mata kami disuguhi keindahan rumah adat yang warna-warni.
Masih ada banyak bangunan asli di desa ini.
Sebagian rumah yang lapuk dan rusak pun direnovasi tanpa mengubah bentuknya sama sekali.
Perlu dicatat bahwa desa bersejarah ini adalah salah satu tempat wisata terpenting di Bursa.
Misi Village dinyatakan sebagai situs arkeologi alam dan perkotaan yang dilindungi pada tahun 1987.
3. Nermin Ablanin Evi
Menu makanan di restoran Nermin Ablanin Evi sangat enak.
Di antara banyak restoran yang Tribunnews.com sambangi, ini salah satu makanan yang paling masuk di lidah orang indonesia.
Meski nama-nama makanannya terasa asing, rasanya akrab di lidah.
Restoran Nermin Ablanin Evi ini terletak di Misi Village.
Jadi, saat berkeliling Misi Village dan sudah lapar, bisa banget untuk mampir ke sini.
Harga menunya sangat terjangkau.
4. Grand Bazaar di Bursa
Selain Istanbul, Bursa juga punya Grand Bazaar.
Mirip di Istanbul, Grand Bazaar juga merupakan pusat perbelanjaan, produk yang paling banyak dicari adalah emas.
Ada banyak barang yang ditawarkan di sini dan semuanya ramah kantong.
Lokasi Grand Bazaar sendiri sangat dekat dengan Masjid Agung Ulucami.
5. Masjid Agung Ulucami
Wisata religi di Turki tidak ada habisnya.
Di Bursa, Tribunnews.com telah mengunjungi berbagai tempat ibadah yang sarat nilai sejarah.
Kali ini, Tribunnews.com punya kesempatan memasuki Masjid Agung Ulucami.
Kaligrafi dengan tinta hitam menghiasi dinding dan langit-langit masjid ini.
6. Kebab Iskander Efendi Konagi
Kurang afdol kalau ke Turki tidak mencicipi berbagai olahan kebab.
Di Bursa, ada satu restoran terkenal banget bernama Iskander Efendi Konagi.
Restoran ini sudah menyajikan kebab dari tahun 1867 silam.
Saat ini, restoran dijalankan oleh generasi kelima.
Tribunnews.com sempat berbincang dengan pemilik restoran, yakni Yavuz İskenderoğlu.
Yavuz İskenderoğlu menuturkan bahwa ia memasak untuk 2.000 orang dalam sehari.
Saat Tribunnews.com makan di sini, menurutnya sangat beruntung karena tidak terlalu padat.
"Karena ini hari Senin, kalau tidak sangat penuh di sini," katanya.
Ketika ditanya apa yang membuat restorannya begitu spesial, ia mengaku bahwa dirinya menjalankan bisnis dengan baik.
"Aku mencintai pekerjaanku. Yang kamu makan, aku masak dengan cinta," ucapanya kepada Tribunnews.com.
Masih ada banyak tempat dan makanan khas Bursa yang mungkin kami lewatkan, untuk itu Tribunner harus datang langsung ke sini ya.
(*)