Uni Eropa Desak Penghentian Serangan Israel agar Bantuan Bisa Masuk
Para pemimpin Uni Eropa (UE) mendesak serangan Israel agar bantun kemanusiaan ke Gaza bisa masuk.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin Uni Eropa (UE) mendesak serangan Israel agar bantuan kemanusiaan ke Gaza bisa masuk.
UE merilis seruan penghentian pertempuran untuk membangun koridor kemanusiaan dan menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan ke Gaza.
Deklarasi ini dikeluarkan setelah adanya perundingan selama lebih dari 5 jam di Brussels, Kamis (26/10/2023).
Dalam deklarasi tersebut, para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa juga menyatakan keprihatinan terhadap memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza.
Berikut bunyi deklarasi tersebut, dikutip dari Al Jazeera:
"Dewan Eropa menyatakan keprihatinannya yang paling besar atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza dan menyerukan akses dan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, cepat, aman dan tanpa hambatan untuk menjangkau mereka yang membutuhkan melalui semua tindakan yang diperlukan termasuk koridor kemanusiaan dan jeda untuk kebutuhan kemanusiaan,"
Deklarasi itu dibuat seiring dengan meningkatnya kritik dari seluruh Timur Tengah mengenai kampanye serangan udara Israel dan pengepungan total.
Baca juga: Israel Mulai Lakukan Serangan Darat ke Gaza, Disebut Jadi Serangan Terbesar
Sebelumnya, Israel mulai menyerang Gaza dan memutus bahan bakar, makanan, dan pasokan lainnya setelah serangan Hamas yang menewaskan 1.400 orang dan 224 orang disandera, dikutip dari BBC.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan, lebih dari 7.000 orang telah terbunuh di wilayah tersebut.
Sejak saat itu, sistem kesehatan menghadapi kehancuran total.
Sepertiga rumah sakit tidak berfungsi dan sisanya hanya merawat kasus-kasus darurat.
Hanya sejumlah kecil bantuan yang mulai mencapai Gaza dalam beberapa hari terakhir.
KTT UE pada Kamis tersebut adalah pertemuan tatap muka pertama sejak Hamas melakukan serangan pada 7 Oktober di Israel selatan, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Selain itu, para pemimpin UE mengulangi seruan sebelumnya untuk segera membebaskan mereka yang ditawan tanpa persyaratan apapun dan menekankan hak Israel untuk mempertahankan diri sesuai dengan hukum internasional.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.