Pendeta Spanyol Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Lebih dari 200.000 Anak
Lebih dari 200.000 anak di bawah umur diperkirakan telah mengalami pelecehan seksual di Spanyol oleh pendeta Katolik Roma sejak tahun 1940.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
“Sayangnya, selama bertahun-tahun ada keinginan tertentu untuk menyangkal adanya pelanggaran atau keinginan untuk menyembunyikan atau melindungi para pelaku,” kata Gabilondo.
Baca juga: Panitia Peresmian Gereja Katolik Tanjung Balai Karimun Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi
Parlemen Spanyol pada Maret 2022 dengan suara bulat menyetujui pembentukan komisi independen yang dipimpin oleh ombudsman negara tersebut, untuk menyelidiki pelecehan yang dilakukan oleh para ulama.
Gereja Katolik di Spanyol dengan tegas menolak melakukan penyelidikan sendiri, juga menolak untuk mengambil bagian dalam penyelidikan tersebut.
Meski demikian, mereka bekerja sama dengan memberikan dokumen mengenai kasus-kasus pelecehan seksual yang telah dikumpulkan oleh keuskupan.
Gereja Spanyol juga telah menetapkan protokol untuk menangani pelecehan seksual dan telah mendirikan kantor “perlindungan anak” di keuskupan.
Dihubungi oleh AFP, Konferensi Waligereja Spanyol mengatakan mereka akan bereaksi terhadap laporan komisi tersebut pada hari Senin dalam pertemuan luar biasa.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)