Netanyahu Minta Maaf dan Hapus Cuitan usai Salahkan Kepala Intelijen Israel soal Serangan Hamas
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf atas cuitannya yang menyalahkan intelijen negarannya karena gagal mengantisipasi serangan hamas
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Endra Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf atas cuitannya yang menyalahkan badan intelijen negaranya karena gagal mengantisipasi serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, lalu.
Ia kemudian mengaku dirinya salah dengan membuat komentar seperti itu pada saat persatuan adalah hal yang terpenting.
“Saya salah,” tulisnya melalui platform X, dikutip dari AlJazeera.
Baca juga: Palestina: Israel serang Gaza, rumah sakit diperintahkan evakuasi pasien dan pengungsi
"Seharusnya tidak dibuat dan saya minta maaf atas hal itu."
“Saya memberikan dukungan penuh kepada semua kepala cabang keamanan,” katanya.
Awalnya, Netanyahu menyerang kepala intelijennya di platform X.
Melalui platform X, ia mengatakan mereka tidak pernah memperingatkannya bahwa Hamas sedang merencanakan serangan skala besar pada tanggal 7 Oktober.
“Dalam waktu dan tahap apa pun tidak ada peringatan yang diberikan kepada Perdana Menteri Netanyahu mengenai niat perang Hamas,” tulis Netanyahu.
"Sebaliknya, semua pejabat keamanan, termasuk kepala intelijen militer dan kepala Shin Bet, memperkirakan bahwa Hamas merasa enggan dan tertarik pada pengaturan tersebut.”
Pernyataan tersebut, yang diposting di X pada pukul 1 dini hari pada hari Minggu.
Setelah itu, pernyataan tersebut menyebabkan keributan politik dan keretakan dalam kabinet perang Netanyahu, yang telah memicu kemarahan publik karena tidak mengambil tanggung jawab atas kegagalan intelijen dan operasional yang berkaitan dengan Hamas, dikutip dari Al Arabiya.
Namun saat ini, cuitan tersebut telah dihapus dan Netanyahu telah meminta maaf.

Baca juga: Serangan Darat Israel ke Gaza Dimulai, Hamas Siap Melawan, Yakin Netanyahu Tak Akan Menangkan Apapun
Dapat Kecaman Keras
Pernyataan tersebut dengan cepat mendapat kecaman keras dari sesama pemimpin Israel, termasuk sekutu Netanyahu, Banny Gantz yang mengatakan ini adalah waktu untuk bersatu dan bukan saling tuding.
Gantz mengatakan di X bahwa Netanyahu harus menarik kembali perkataannya dan membiarkan masalah ini berlalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.