Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alibaba dan Baidu China Hapus Israel dari Peta Online, Hanya Tampilkan Yerusalem

Alibaba dan Baidu China menghapus Israel dari peta online. Kedua perusahaan itu hanya menampilkan nama Yerusalem, tanpa Palestina dan Israel.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Alibaba dan Baidu China Hapus Israel dari Peta Online, Hanya Tampilkan Yerusalem
Alibaba/Baidu
Peta Alibaba dan Baidu yang menghapus nama Israel dari layanan peta mereka yang diakses secara online. 

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan teknologi terkemuka China, Alibaba dan Baidu, menghapus nama Israel dari peta digital mereka yang tersedia secara online.

Peta terbaru itu hanya menampilkan nama Yerusalem, tanpa Palestina maupun Israel.

Langkah ini dilakukan setelah China dibanjiri dengan anti-semit menyusul perang antara Israel dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) Palestina yang dimulai Sabtu (7/10/2023).

Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Senin (30/10/2023), Baidu dan Alibaba tidak lagi menyebut nama Israel.

“Peta online Baidu berbahasa Mandarin membatasi perbatasan Israel yang diakui secara internasional, serta wilayah Palestina, ditambah kota-kota utama, namun tidak secara jelas mengidentifikasi nama negara tersebut,” kata laporan WSJ.

Khususnya, nama-nama negara sekecil Luksemburg dapat dilihat secara keseluruhan, tetapi Israel tidak dapat dilihat.

Baca juga: Marak Ajakan Boikot Produk Israel, Wapres Maruf Amin: Kita Lihat Apakah Itu Efektif

Alibaba dan Baidu sejauh ini belum memberikan penjelasan di balik penghapusan nama Israel dari petanya.

BERITA REKOMENDASI

Sejak perang Israel-Hamas terjadi pada Sabtu (7/10/2023), pandangan anti-semit telah membanjiri China.

Seorang komentator nasionalis terkemuka China menulis komentar di aplikasi Weibo agar Barat tidak mendorong pihak lain untuk menyudutkan yang lainnya.

Peta Alibaba dan Baidu yang menghapus nama Israel dari layanan peta mereka yang diakses secara online.
Peta Alibaba dan Baidu yang menghapus nama Israel dari layanan peta mereka yang diakses secara online. (Alibaba/Baidu)

Baca juga: Pasukan Israel Mulai Luncurkan Serangan Darat di Kota Utama Gaza Utara dari 2 Arah

Ia membahas peristiwa Holocaust, genosida Yahudi yang dilakukan oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II.

"Di masa lalu, Jerman menganiaya Anda. Sekarang, Anda menganiaya orang-orang Palestina. Di dunia ini, jangan memaksa orang lain untuk terpojok karena Anda hanya akan menggali kuburan Anda sendiri," tulis komentar itu.

"Orang-orang Yahudi selalu berbicara tentang betapa buruknya mereka diperlakukan selama Perang Dunia II dan sepanjang sejarah. Tapi Anda tidak bisa bertanya mengapa. Jika tidak, Anda akan disebut rasis atau Anda iri dengan uang mereka," tulis komentator lain di postingan Weibo.

Media China juga menegur AS karena berada di sisi yang salah dalam sejarah Gaza.

Presiden China Xi Jinping melambaikan tangan saat berpose untuk difoto pada sesi foto grup selama KTT China-Asia Tengah di Xian, di provinsi Shaanxi utara China pada 19 Mei 2023. FLORENCE LO / POOL / AFP
Presiden China Xi Jinping melambaikan tangan saat berpose untuk difoto pada sesi foto grup selama KTT China-Asia Tengah di Xian, di provinsi Shaanxi utara China pada 19 Mei 2023. (FLORENCE LO / POOL / AFP)

Baca juga: Perang Israel-Hamas: Netanyahu tolak gencatan senjata: Ini waktunya berperang

Presiden China, Xi Jinping, sendiri telah memberikan dukungannya pada Palestina.

“Tidak mungkin melanjutkan ketidakadilan historis yang diderita oleh orang-orang Palestina,” kata Presiden China, Xi Jinping pada pembukaan KTT Kerja Sama dan Pembangunan Riyadh-Teluk-Tiongkok di Arab Saudi pada Rabu (11/10/2023), dikutip dari Yeni Safak.

Xi Jinping menekankan perlunya memberikan Palestina keanggotaan penuh di PBB.

Ia mengatakan China mendukung solusi dua negara dan pembentukan negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Gambar yang diambil dari perbatasan Israel dengan Jalur Gaza pada 30 Oktober 2023, menunjukkan asap mengepul selama pemboman Israel di utara Jalur Gaza, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina.
Gambar yang diambil dari perbatasan Israel dengan Jalur Gaza pada 30 Oktober 2023, menunjukkan asap mengepul selama pemboman Israel di utara Jalur Gaza, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (Yuri CORTEZ / AFP)

Ketegangan terbaru ini terjadi setelah Hamas menyerang perbatasan di Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi, seperti dilaporkan Al Jazeera.

Israel membalas serangan Hamas dengan membombardir Gaza yang diyakini sebagai pusat kendali Hamas.

Setidaknya 8.306 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan Israel sejak 7 Oktober dan lebih dari 1.400 orang telah terbunuh di Israel.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas