Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Jurnalis Dapat Telepon Ancaman Diduga dari Israel untuk Tinggalkan Kota Gaza

Keluarga seorang jurnalis Al Jazeera yang ada di Jalur Gaza telah menerima panggilan telepon ancaman yang mengaku berasal dari tentara Israel.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Keluarga Jurnalis Dapat Telepon Ancaman Diduga dari Israel untuk Tinggalkan Kota Gaza
MOHAMMED ABED / AFP
Orang-orang berdiri di balik jaring logam yang menutupi jendela sebuah bangunan yang terkena serangan ledakan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Keluarga seorang jurnalis Al Jazeera yang ada di Jalur Gaza telah menerima panggilan telepon ancaman yang mengaku berasal dari tentara Israel.

Ancaman tersebut berisi peringatan untuk segera meninggalkan rumah mereka ketika Israel meningkatkan serangan ledakan terhadap daerah yang terkepung.

Suami Youmna ElSayed menerima telepon pada hari Senin (30/10/2023), dan diberitahu untuk meninggalkan Kota Gaza, meskipun tidak ada rute aman untuk keluar dari daerah tersebut.

ElSayed mengatakan panggilan telepon itu berasal dari nomor pribadi.

"Penelepon memanggil suami saya dengan nama lengkapnya dan mengatakan kepadanya bahwa, 'Ini adalah tentara Israel, kami meminta Anda untuk mengungsi ke selatan karena dalam beberapa jam mendatang akan sangat berbahaya di daerah tempat Anda berada'" katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Ia mengatakan ada tujuh keluarga yang terdiri dari sekitar 100 orang yang saat ini tinggal di gedung tersebut, namun hanya keluarganya yang dihubungi.

Baca juga: Update Perang Israel-Hamas Hari ke-25: 70 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Anak-anak dan Perempuan

"Tidak satu pun dari enam keluarga lainnya mendapat panggilan peringatan dari militer Israel seperti kami."

Berita Rekomendasi

"Jadi ini merupakan ancaman langsung bagi kami, keluarga kami," tambah dia.

ElSayed mengatakan terlalu berisiko untuk melarikan diri di tengah pemboman besar-besaran Israel yang semakin intensif.

"Saya tidak tahu seberapa aman kita jika bepergian di tengah serangan ledakan besar-besaran ini."

"Ini sangat berisiko, tampaknya tidak aman sama sekali," kata ElSayed, seraya menambahkan serangan ledakan yang terus berlanjut di wilayah selatan tidak memberikan jaminan bagi orang-orang yang pindah ke sana akan selamat.

Tentara Israel dalam beberapa pekan terakhir telah memperingatkan 1,1 juta orang yang tinggal di Gaza utara, termasuk Kota Gaza, untuk mengungsi ke selatan.

Namun, warga mengatakan tidak ada tempat dan rute aman untuk mengungsi karena serangan ledakan dalam beberapa waktu terakhir terus berlanjut.

Sementara itu, sebanyak 31 jurnalis kehilangan nyawa saat meliput konflik antara Israel dan Hamas, dikutip dari BBC.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas