Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sistem Pertahanan Udara Terbaru Rusia Bikin F-16 Buatan AS Cuma Akan Bertahan Tiga Minggu di Ukraina

Menteri Pertahanan Rusia, menyebut sistem pertahanan Rusia yang diperbarui terbukti sangat berhasil dalam menjatuhkan pesawat Ukraina termasuk F-16

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Sistem Pertahanan Udara Terbaru Rusia Bikin F-16 Buatan AS Cuma Akan Bertahan Tiga Minggu di Ukraina
Kementerian Pertahanan Rusia/TASS
Sistem misil pertahanan udara Rusian S-400. 

Ini Sistem Pertahanan Udara Rusia yang Bikin F-16 Buatan AS Cuma Akan Bertahan Tiga Minggu di Ukraina

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengklaim kalau seluruh armada pesawat tempur F-16 yang dijanjikan ke Kiev oleh sekutu Barat mereka dapat dihancurkan oleh tentara Moskow dalam waktu kurang dari tiga minggu.

Shoigu mendasarkan klaimnya pada tingginya tingkat keberhasilan yang ditunjukkan oleh sistem pertahanan udara Rusia dalam menembak jatuh pesawat militer Ukraina bulan lalu.

Berbicara pada pertemuan tingkat menteri, Rabu (1/11/2023) Shoigu memuji pasukan Rusia karena berhasil melakukan lebih dari 1.400 pencegatan pada Oktober 2023.

Baca juga: Ukraina Lumpuhkan Sistem Pertahanan Udara Rusia di Belgorod: Triumf S-400 Kedua yang Hancur

Dia mengatakan jumlah tersebut termasuk 37 pesawat Ukraina, hampir dua kali lipat jumlah F-16 yang akan diberikan Amerika Serikat (AS) Cs ke Kiev.

“Jika pasukan pertahanan udara kita bekerja dengan cara ini, (armada F16) akan membutuhkan waktu kerja sekitar 20 hari (kurang dari 3 minggu),” prediksinya.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, pesawat Ukraina yang dijatuhkan pasukan Rusia bulan lalu sebagian besar adalah MiG-29 dan Su-25 rancangan Soviet.

Pengambilan video selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada tanggal 9 Februari 2022 menunjukkan awak tempur sistem pertahanan udara S-400 mengambil tugas tempur selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarus sebagai bagian dari inspeksi Pasukan Respons Negara Kesatuan, di lapangan tembak di wilayah Brest, Belarusia. Rusia dan Belarus melancarkan latihan militer bersama meskipun ada kekhawatiran di negara-negara Barat bahwa Moskow merencanakan eskalasi besar-besaran konflik di Ukraina. Latihan tersebut, yang berlangsung hingga 20 Februari di Belarus, telah dimulai dan akan berpusat pada “menekan dan menangkis agresi eksternal,” kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan. Selebaran / Kementerian Pertahanan Rusia / AFP
Pengambilan video selebaran yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada tanggal 9 Februari 2022 menunjukkan awak tempur sistem pertahanan udara S-400 mengambil tugas tempur selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarus sebagai bagian dari inspeksi Pasukan Respons Negara Kesatuan, di lapangan tembak di wilayah Brest, Belarusia. Rusia dan Belarus melancarkan latihan militer bersama meskipun ada kekhawatiran di negara-negara Barat bahwa Moskow merencanakan eskalasi besar-besaran konflik di Ukraina. Latihan tersebut, yang berlangsung hingga 20 Februari di Belarus, telah dimulai dan akan berpusat pada “menekan dan menangkis agresi eksternal,” kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan. Selebaran / Kementerian Pertahanan Rusia / AFP (Kementerian Pertahanan Rusia / AFP)

Kombinasi Radar A-50 dan Peluncur Rudal S-400

BERITA REKOMENDASI

Sergei Shoigu sebelumnya mengklaim kalau pasukan Rusia telah menggunakan “sistem baru yang kompleks” untuk meningkatkan intersepsi terhadap serangan udara Ukraina baik berupa drone, misil, rudal, maupun pesawat Jet.

Sebuah sumber yang dikutip oleh TASS mengklaim kalau Rusia telah menggunakan pesawat radar udara A-50 untuk mendeteksi target Ukraina lebih awal dan pada ketinggian yang lebih rendah.

Setelah melacak, serangan dilaporkan dilanjutkan dengan peluncuran rudal anti-pesawat jarak jauh yang ditembakkan dari peluncur S-400, dipersenjatai dengan hulu ledak baru dan dipandu menggunakan data dari radar udara.

Diketahui, sejak awal konflik dengan Moskow, Kiev telah mendorong sekutunya untuk memasok senjata yang semakin canggih.

Amerika Serikat memberi sinyal setuju mengirim pesawat tempur F-16 ke Ukraina.
Amerika Serikat memberi sinyal setuju mengirim pesawat tempur F-16 ke Ukraina. (CBS News)

Pilot Ukraina saat ini sedang dilatih untuk menerbangkan F-16.


Belanda, Denmark, Norwegia dan Belgia telah berjanji untuk menyediakan jet tempur tersebut selama beberapa tahun ke depan, sebagai bagian dari program mereka untuk beralih ke pesawat militer yang lebih modern.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan pada Senin bahwa F-16 pertama yang dialokasikan oleh pemerintahnya akan tiba di pangkalan militer di Rumania, tempat pelatihan warga Ukraina dilakukan, dalam waktu dua minggu.

(oln/RT/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas