Siswa SD di China Tak Sengaja Gores Mobil Tetangga, Tulis Permintaan Maaf dan Mau Bertanggung Jawab
Anak laki-laki di China mendapat pujian karena mau bertanggung jawab karena tak sengaja menggores mobil tetangganya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa sekolah dasar di Hangzhou, China menyentuh hati banyak netizen karena sikapnya yang bertanggung jawab.
Dilansir SCMP, seorang anak laki-laki menitipkan uang 50 yuan dan secarik kertas berisi permohonan maaf untuk tetangganya yang mobilnya tak sengaja ia gores.
Pemilik mobil, bernama Xu dan suaminya, awalnya menyadari ada goresan kecil pada mobil mereka pada 26 Oktober lalu.
"Tidak terlalu serius, kami tidak terlalu memperhatikannya," ujar Xu.
Namun, saat Xu akan keluar dari perumahan tempat ia tinggal, seorang penjaga keamanan menghentikannya.
Penjaga keamanan itu memberikan secarik kertas kepada Xu dan uang sebesar 50 yuan (Rp107 ribu) di dalamnya.
Baca juga: Tipu 3 Pria Demi Uang Rp 1,4 M, Wanita di China Sewa Massa untuk Akting Jadi Kerabat
Di dalam surat itu tertulis nama seorang anak laki-laki bermarga Ye, beserta permohonan maafnya.
“Surat permintaan maaf: kemarin, saya menggores mobil Anda dengan tongkat kayu dan saya merasa sangat bersalah."
"Saat ini, saya hanya punya 50 yuan."
"Berapa biaya untuk memperbaiki mobil Anda?"
"Bisakah saya membayar dengan mencicil?"
"Maafkan saya, Paman.”
Baca juga: Ketahuan Buang Air Kecil di Tangki Bahan Baku Bir dan Terekam CCTV, Pekerja Pabrik di China Ditahan
Xu berkata bahwa dia tersentuh melihat aksi anak itu.
Ia mengatakan kepada Tide News: “Setelah membacanya, saya merasa itu lucu dan menganggap anak itu sangat lucu."
"Kemudian saya merasa anak itu sangat berani, mau bertanggung jawab atas kesalahannya, dan proaktif mencari solusi."
“Dia juga menulis di suratnya bahwa jika 50 yuan tidak cukup, dia akan mencicil, yang membuat saya berpikir dia adalah anak yang sangat pintar,” tambah Xu.
Kemudian di malam harinya, Xu dan suaminya bertemu dengan anak laki-laki tersebut, seorang siswa SD kelas tiga.
Mereka melakukan percakapan yang tulus.
“Kami mengatakan kepadanya bahwa kami menerima surat itu, dan melihat bahwa surat itu ditulis dengan sangat serius."
"Kami juga menerima 50 yuan untuk perbaikan,” kata Xu kepada Tide News.
“Kemudian, kami memberi tahu anak itu bahwa karena dia berperilaku sangat baik dan bersedia bertanggung jawab atas tindakannya, dia bisa mendapatkan kembali 50 yuan tersebut sebagai hadiah,” kata Xu.
Baca juga: Dibawa Orangtua Bekerja di Ladang, Balita di China Diculik Monyet, Selamat setelah 2 Jam Hilang
Kisah ini kemudian diunggah ke media sosial.
Banyak warganet yang berkomentar.
“Anak-anak pada dasarnya suka bermain dan nakal, tapi alangkah baiknya dia menyadari kesalahannya dan berusaha menebus kesalahannya,” kata salah satu warganet.
“Dia menulis surat itu dengan sangat rajin. Pemilik mobilnya juga hebat,” sahut yang lain.
“Orang tua anak ini pasti mempunyai nilai-nilai yang tinggi,” orang ketiga menimpali.
“Anak yang lucu, pemilik mobil yang baik hati, dan akhir yang sempurna,” kata orang lain.
Anak-anak di China yang berani mengakui dan memperbaiki kesalahan mereka tidak hanya mendapatkan pujian.
Mereka juga memberikan kesan yang positif terhadap orang tua mereka.
Gadis 10 Tahun di China Serahkan Diri ke Kantor Polisi karena Curi Uang Orang Tuanya
Agustus lalu, gadis 10 tahun viral di media sosial China karena menyerahkan diri ke kantor polisi lantaran mencuri uang orang tuanya.
Dilansir South China Morning Post, gadis bermarga Zhang itu datang ke kantor polisi di Ningbo, Provinsi Zhejiang, bersama ayahnya.
Ia mengakui kesalahannya kepada polisi.
"Ayah saya menyuruh saya menyerahkan diri," kata Zhang.
Zhang kemudian ditanya oleh dua petugas polisi, Jiang Huoming dan Dong Zhuting:
“Kesalahan apa yang kamu perbuat? Mengapa kamu datang untuk mengaku?”
Baca juga: Wanita di China Ketahuan Derita Tumor saat Makan di Restoran, Ada Dokter yang Perhatikan Gejalanya
Gadis itu menjelaskan bahwa keluarganya memiliki sebuah toko serba ada di mana dia sering membeli makanan ringan.
Namun, ayahnya mengkhawatirkan kesehatannya dan memberlakukan pembatasan seberapa banyak dia boleh makan.
Ia kemudian menyusun "rencana licik."
Zhang lalu mencuri uang dari orang tuanya dan kemudian meminta teman-teman sekelasnya membelikan makanan ringan untuknya.
Totalnya, dia mencuri 800 yuan atau sekitar Rp1,6 juta.
Setelah mengetahui tipu muslihat anaknya, ayah gadis tersebut membawanya ke kantor polisi.
Sang ayah secara pribadi berbicara kepada petugas: “Sebenarnya, saya hanya ingin dia mendapat pelajaran.”
“Jika dia mengambil uang dari rumah sekarang, ada kemungkinan dia akan mencuri dari orang lain ketika dia besar nanti."
"Saya tidak ingin putri saya menempuh jalur kejahatan,” kata sang ayah kepada polisi.
Petugas Dong yang bekerja sama dengan ayahnya, lantas berkata kepada Zhang:
Baca juga: Wanita Tanpa Pengalaman Dapat Gaji Rp64 Juta per Bulan sebagai Streamer Permainan Mahjong
“Jika kamu bertekad untuk memperbaiki kesalahanmu, mari kita membuat perjanjian dan menulis surat komitmen."
"Kami dapat memperbaiki kalimatnya selangkah demi selangkah.”
Zhang mengangguk, duduk dan mulai menulis.
Ia akhirnya menyerahkan suratnya 10 menit kemudian.
Surat itu berbunyi:
“Saya tidak akan lagi mengambil uang ibu dan ayah saya, dan saya tidak akan menipu siapa pun."
"Saya akan belajar dengan rajin dan berhenti bermain selama di kelas."
"Saya akan menyelesaikan pekerjaan rumah saya tepat waktu setiap hari.”
Di akhir surat, Zhang menandatangani namanya di samping nama petugas polisi yang melakukannya sebagai saksi.
Ia juga meminta maaf kepada ayahnya.
Baca juga: Wanita di China Lebih Pilih Mati karena Lumpuh Seumur Hidup, Rela Bayar Orang untuk Ambil Nyawanya
Petugas polisi Dong membuat gadis itu berjanji:
“Saya berjanji bahwa mulai hari ini, saya akan bekerja sama untuk secara bertahap memperbaiki kesalahan saya dan menepati janji saya."
"Saya akan selalu menjadi anak yang jujur dan berintegritas.”
Cerita ini diliput oleh media lokal Ningbo Evening News, yang menarik perhatian orang-orang di media sosial daratan.
Seorang netizen berkata: “Polisi sangat berbelas kasih!”
Sementara yang lain menambahkan: “Mengakui dan memperbaiki kesalahan adalah hal yang benar-benar menjadikan anak lebih baik.”
“Ketika anak melakukan kesalahan, mereka membutuhkan orang tua yang membimbingnya dengan lembut dan sabar. Orang tua seperti itu adalah cahaya penuntun dalam perjalanan anak menuju pertumbuhan,” ujar warganet lainnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)