Wanita Keturunan Palestina Bikin Anggota DPR Amerika 'Pecah'
Anggota DPR Amerika Serikat keturunan Palestina, Rashida Tlaib mendapat membuat pecah kongres.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Anggota DPR Amerika Serikat keturunan Palestina, Rashida Tlaib mendapat membuat 'pecah' kongres.
Gara-gara kritikannya soal perang Hamas dan Israel, situasi menjadi pro dan kontra di kongres.
Meski demikian, akhirnya anggota kongres Demokrat dari Michigan yang menjabat selama tiga periode itu mendapat teguran dari DPR.
Ia ditegur sebagai wakil rakyat di negeri Paman Sam, setelah mengkritik kebijakan Israel yang telah membunuh 10.000 warga Palestina di Gaza.
Baca juga: Peringatan Ekonom Wall Street: Perang Hamas-Israel Bisa Datangkan Resesi dalam Waktu Dekat
Kongres AS mengecam satu-satunya wakil keturunan Palestina, setelah melakukan voting terhadap pernyataan anggota Partai Demokrat tersebut pada Selasa (7/11/2023) malam.
Dalam voting itu, sebanyak 234 suara memilih mengecam pernyataan Rashida Tlaib, sementara 188 anggota DPR memilih membela Tlaib.
Dikutip dari Asosiated Press, sebanyak 22 anggota partainya bergabung dengan Partai Republik dalam mendukung resolusi yang mengklaim Tlaib telah “mempromosikan narasi palsu mengenai serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 dan menyerukan penghancuran negara Israel”.
Hukuman tersebut satu langkah di bawah pengusiran dan menyusul kegagalan resolusi kecaman pada pekan lalu.
Dengan pemungutan suara tersebut, Tlaib akan menjadi wanita Muslim-Amerika kedua di Kongres setelah Ilhan Omar yang secara resmi ditegur tahun ini karena kritiknya terhadap Israel.
Partai Republik pada bulan Februari melakukan pemungutan suara untuk mencopot Omar dari Komite Urusan Luar Negeri DPR.
Lebih dari 10.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel mulai membombardir Gaza sebulan lalu setelah kelompok bersenjata Hamas membunuh sedikitnya 1.400 orang dan menawan lebih dari 200 orang dalam serangan terhadap Israel.
AS, yang telah lama menjadi pendukung setia Israel, menolak seruan gencatan senjata, meskipun kemarahan global semakin meningkat atas krisis kemanusiaan di wilayah berpenduduk padat sebanyak 2,3 juta orang.
Baca juga: Israel Tuding RS Indonesia di Gaza Jadi Markas Hamas: Lokasi Pusat Komando dan Pasok Solar
Meski mengkritik respons Israel dan dukungan AS terhadapnya, Tlaib juga berulang kali mengutuk serangan Hamas.
Menjelang pemungutan suara, ia mempertahankan posisinya dengan mengatakan bahwa ia “tidak akan dibungkam” atau membiarkan kata-katanya diputarbalikkan.