India dan Pakistan Tutup Sekolah saat Polusi Udara Memburuk di New Delhi dan Lahore
India dan Pakistan menutup sekolah sementara karena polusi udara dan kabut asap yang memburuk di kota New Delhi dan Lahore, mencapai peringkat satu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah India dan Pakistan menutup sejumlah sekolah di ibu kota karena polusi udara yang memburuk.
Sekolah-sekolah di kota New Delhi, India, ditutup untuk waktu yang lama.
“Setelah penerapan langkah-langkah GRAP-IV karena kualitas udara buruk yang terjadi di Delhi dan melihat IMO memperkirakan tidak ada jeda dari kondisi cuaca buruk seperti itu dalam waktu dekat, liburan musim dingin untuk tahun ajaran 2023/2024 agar dipersiapkan dan sekolah dapat ditutup total, anak-anak dan guru dapat tinggal di rumah," bunyi surat edaran pemerintah kota New Delhi.
Libur musim dingin di kota New Delhi dilaksanakan pada 9-18 November 2023 karena polusi udara yang memburuk saat ini.
Sebelumnya, kota New Delhi sudah menerapkan aturan ganjil-genap untuk mengurangi volume kendaraan dan menekan polusi udara, dikutip dari The Times of India.
Baca juga: New Delhi India Dilanda Kabut Beracun, Jadi Kota dengan Polusi Terburuk di Dunia
Pakistan Liburkan Sekolah di Lahore
Sementara negara tetangganya, Pakistan, meliburkan sekolah-sekolah di kota Lahore selama empat hari.
Kabut asap yang terjadi di Pakistan memaksa pemerintah Provinsi Punjab, yang ibu kotanya, Lahore, menjadi salah satu kota dengan polusi udara terburuk di dunia.
“Pemerintah telah memutuskan untuk menutup pasar selama empat hari dari tanggal 9 hingga 12 November di kota-kota besar Punjab karena kabut asap atas saran dari departemen kesehatan,” kata Amir Mir, Menteri Informasi Provinsi Punjab, yang menampung lebih dari 110 jutaan orang, Rabu (8/11/2023).
Baca juga: Dunia Diminta Bersiap Hadapi Krisis Beras Imbas Larangan Ekspor dari India
Sekolah, perkantoran, restoran, dan tempat usaha, selain layanan prioritas seperti apotek, rumah sakit, dan pengadilan, semuanya akan ditutup untuk membatasi pergerakan warga ke luar, menurut arahan dari pemerintah provinsi.
Kabut asap tebal menyelimuti Lahore pada minggu ini, mengurangi jarak pandang dan mengancam kesehatan mereka.
“Cuacanya sedemikian rupa sehingga setiap orang mengalami sakit tenggorokan dan pandangan mata buruk, dan kesehatan semua orang terkena dampaknya,” kata Mohammad Salahuddin, seorang penjaga swasta di Lahore kepada Al Jazeera, Rabu (8/11/2023).
Polusi Udara di New Delhi dan Lahore Memburuk
Baca juga: Pakistan: Warga Afganistan yang Menghadapi Ancaman Deportasi Mencari Bantuan Hukum
Polusi udara di kota Lahore dan kota New Delhi semakin memburuk hingga peringkat pertama dan kedua di dunia.
Pemantau kualitas udara IQAir, menunjukkan kualitas udara (AQI) di kota New Delhi mencapai 393 pada Rabu (8/11/2023) dan 624 pada Kamis (9/11/2023) dengan indikasi berbahaya.
Sementara kualitas udara di kota Lahore mencapai 372 pada Rabu (8/11/2023) dan 536 pada Kamis (9/11/2023) dengan indikasi berbahaya.
Industrialisasi di Asia Selatan yang menjamur dalam beberapa dekade terakhir memicu meningkatnya polutan yang berasal dari pabrik, aktivitas konstruksi, dan kendaraan di wilayah padat penduduk.
Polusi udara ini menjadi lebih parah pada musim gugur dan musim dingin yang lebih sejuk, karena pembalikan suhu mencegah naiknya lapisan udara hangat dan memerangkap polutan lebih dekat ke tanah.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)