Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Krisis Kelaparan di Gaza Semakin Parah, 3 Orang Tewas akibat Berdesak-desakan Berebut Roti

3 orang tewas di Gaza akibat berdesak-desakan saat berebut jatah roti. Situasi ini mencerminkan kondisi kelaparan yang mengerikan di Gaza.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
zoom-in Krisis Kelaparan di Gaza Semakin Parah, 3 Orang Tewas akibat Berdesak-desakan Berebut Roti
AFP/OMAR AL-QATTAA
Warga Palestina mengantre untuk menerima jatah makanan di luar pusat distribusi di sebelah barat Kota Gaza, pada 25 November 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Dua anak dan seorang wanita tewas saat kerumunan warga Palestina berdesakan untuk mendapatkan roti di sebuah toko roti di Jalur Gaza, Jumat (29/11/2024).

Mengutip Al Jazeera, jenazah dua gadis berusia 13 dan 17 tahun serta seorang wanita berusia 50 tahun dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah, Gaza tengah.

Di rumah sakit tersebut, dokter mengonfirmasi bahwa ketiganya meninggal karena sesak napas akibat berdesakan di toko roti al-Banna.

Osama Abu Laban, ayah salah satu gadis tersebut, meratapi kehilangan putrinya di luar rumah sakit.

"Dia pergi membeli roti, dan dia hampir tidak berhasil mendapatkan sepotong roti sebelum terseret oleh kerumunan wanita. Mereka membawanya keluar dalam keadaan tak bernyawa," katanya.

Distribusi makanan yang diizinkan masuk ke Gaza oleh Israel telah turun hampir ke level terendah selama dua bulan terakhir.

Pejabat PBB dan lembaga bantuan mengatakan kelaparan dan keputusasaan semakin meningkat di antara penduduk Gaza, yang hampir semuanya bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.

Berita Rekomendasi

Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan bahwa kelaparan dan penderitaan warga Palestina telah mencapai tingkat "bencana besar."

Potret wanita dan anak-anak di Gaza, Palestina yang mengantre makanan dari bantuan yang datang.  Organisasi internasional telah secara resmi bencana kelaparan di Jalur Gaza utara dampak blokade militer Israel dan Perang Genosida yang mereka lakukan.
Potret wanita dan anak-anak di Gaza, Palestina yang mengantre makanan dari bantuan yang datang. Organisasi internasional telah secara resmi bencana kelaparan di Jalur Gaza utara dampak blokade militer Israel dan Perang Genosida yang mereka lakukan. (khaberni/HO)

Program Pangan Dunia (WFP) diminta untuk menjalankan tugasnya dan melanjutkan distribusi tepung yang sangat dibutuhkan.

Selama 420 hari, menurut media tersebut, tentara Israel menggunakan kelaparan sebagai alat untuk melawan penduduk Gaza, terutama wanita dan anak-anak.

Israel mempertahankan pengepungan yang melumpuhkan di Jalur Gaza dan mencegah masuknya bantuan kemanusiaan dengan menutup perlintasan perbatasan yang vital.

Baca juga: Hamas Akan Hadiri Perundingan Gencatan Senjata di Kairo, Hizbullah Deklarasikan Kemenangan Ilahi

Sebelumnya, WFP memperingatkan bahwa semua toko roti di Gaza tengah tutup karena kekurangan pasokan yang parah.

Dalam pernyataannya, kantor media tersebut mengecam "kegagalan total" lembaga kemanusiaan dan LSM di Gaza, dengan mengatakan bahwa organisasi seperti WFP "menolak" memasok tepung kepada keluarga yang mengantre di toko roti di seluruh Gaza.

Mereka meminta masyarakat internasional untuk memfasilitasi distribusi tepung dan bantuan.

Perkembangan Lainnya

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas