Militer Israel Pamer Robot Anjing Canggih, Diklaim Bisa Lacak Markas Bawah Tanah Hamas
Dinamai Oketz dan Samur, kedua robot ini dirancang militer Israel dengan dibekali radar penetrasi tanah.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVI – Memanasnya serangan yang dilakukan militan Hamas ke Tel Aviv, mendorong pasukan militer Israel untuk menggunakan peralatan canggih, salah satunya dengan menerjunkan dua unit robot anjing di medan perang.
Dinamai 'Oketz' dan 'Samur', kedua robot ini dirancang militer Israel dengan dibekali radar penetrasi tanah dan alat pendeteksi gravitasi berteknologi tinggi agar dapat melacak terowongan yang dijadikan sebagai markas militan Hamas di Gaza Utara.
Uniknya robot canggih ini, telah dilengkapi dengan sensor canggih dengan begitu 'Oketz' dan 'Samur' bisa dengan mudah menemukan berbagai jebakan yang sengaja dipasang Hamas diantaranya seperti bom dan bahan peledak.
Baca juga: Tuduhan Israel Terbukti Salah, Lubang di RS Gaza Ini Hanya Saluran Air, Bukan Terowongan Hamas
Tak hanya sampai disitu sensor canggih yang disematkan dalam tubuh 'Oketz' dan 'Samur' juga memungkinkan kedua robot ini untuk melakukan serangan serta menggigit musuh.
Terbukti, pasca diterjunkan ke medan perang kedua robot anjing ini sukses menghancurkan markas bawah tanah Hamas sepanjang 500 kilometer yang digunakan untuk menyimpan senjata, bahan bakar dan stok makanan sebagaimana dikutip dari The National News.
Kehancuran terowongan itu krusial untuk kesuksesan Israel. Mengingat akses untuk memasuki terowongan bawah tanah bukan hal mudah, sebab ada banyak jebakan yang telah disiapkan militan Hamas.
Sebagai informasi, sebulan pasca Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan perang dan bersumpah negaranya akan melakukan balas dendam atas serangan yang dilakukan Hamas.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah melakukan serangan lebih dari 14.000 sasaran tak hanya itu tentara Israel mengaku sukses menghancurkan lebih dari 100 terowongan dan lebih dari 4.000 senjata milik militan Hamas.
Meski serangan yang dilakukan Israel mendapat banyak kecaman dari sejumlah negara dan para pemimpin badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), namun PM Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas menolak usulan gencatan senjata sementara dengan kelompok milisi Palestina, Hamas.
"Seruan untuk gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah kepada Hamas, menyerah kepada terorisme hal ini tidak akan terjadi. Israel akan berjuang sampai pertempuran ini dimenangkan,” ujar Netanyahu.