Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia

Berikut ini profil Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Profil Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia
IG Syed Saddiq
Berikut ini profil Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman.

Syed Saddiq belum lama ini divonis hukuman 7 tahun penjara, denda 10 juta ringgit Malaysia atau Rp 34 miliar, dan dua cambukan setelah terbukti melakukan korupsi.

Dikutip dari The Star, Majelis Hakim Azhar Abdul Hamid pada Kamis (9/11/2023), menyatakan Syed Saddiq terbukti melakukan pelanggaran pidana terhadap kepercayaan (CBT), penyelewengan dana, dan pencucian uang.

Syed Saddiq didakwa di dua pengadilan berbeda, yaitu di Pengadilan Kuala Lumpur atas kasus pelanggaran pidana terhadap kepercayaan (CBT) dan Pengadilan Johor Baru terkait perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Dalam perkara ini, Syed Saddiq dinyatakan bersekongkol dengan Rafiq Hakim.

Mereka memberi uang senilai 1 juta ringgit Malaysia untuk dana organisasi sayap pemuda Partai Pribumi Bersatu, Armada.

Syed pun didakwa melanggar Pasal 406 KUHP Malaysia dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara, dihukum cambuk, dan didenda.

Baca juga: Eks Menpora Malaysia Syed Saddiq akan Ajukan Banding seusai Divonis 7 Tahun Penjara karena Korupsi

BERITA TERKAIT

Ia juga dianggap melanggar Pasal 403 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara, dihukum cambuk, dan denda.

Dalam persidangan yang dimulai pada 21 Juni 2022, sebanyak 29 saksi Jaksa Penuntut Umum (JPU) dihadirkan.

Tak hanya itu, Syed Saddiq juga menghadapi dua dakwaan TPPU lewat transaksi masing-masing senilai 50 ribu ringgit Malaysia yang digunakan untuk kegiatan melanggar hukum.

Dakwaan ini pun membuat Syed Saddiq dijerat Pasal 4 ayat 1 huruf b UU TPPU Malaysia dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda lima kali lipat dari jumlah hasil kegiatan TPPU.

Pengacaranya, Gobind Singh Deo, menerangkan Syed Saddiq telah mengajukan banding.

Baca juga: Ratu Malaysia Ingin Adopsi Bayi 2 Tahun yang Idap Werewolf Syndrome

Akhirnya Syed Saddiq Minta Maaf Setelah Dikritik Sebut Penggeroyokan Hoax, Ini Tanggapan Kemenpora
Akhirnya Syed Saddiq Minta Maaf Setelah Dikritik Sebut Penggeroyokan Hoax, Ini Tanggapan Kemenpora (Kolase TribunNewsmaker/Instagram Syed Saddiq)

Profil Syed Saddiq

Saddiq lahir pada 6 Desember 1992 di Pulai, Johor Bahru, Johor, Malaysia.

Saat kuliah di Universita Islam Internasional Malaysia, ia aktif mengikuti kegiatan debat parlementer, dilansir DBpedia.

Hasilnya, lelaki berusia 29 tahun itu sempat memenangi United Asian Debating Championship (UADC).

Karier politik Syed Saddiq diawali ketika memimpin Armada (Angkatan Bersatu Anak Muda), sayap pemuda di bawah naungan Partai Pribumi Bersatu Malaysia.

Pada September 2017, ia menolak tawaran beasiswa senilai sekitar RM400,000 untuk melanjutkan studinya di Universitas Oxford, Inggris, agar tetap aktif di dunia politik.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Abdul Rahman.
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Abdul Rahman. (instagram.com/syedsaddiq)

Syed Saddiq sempat mengikuti kontestasi pemilihan umum pada 2018 sebagai calon dari Partai Bersatu. Partai ini dipimpin oleh Dr Mahathir Mohamad.

Ketika itu, ia diangkat menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga di bawah pemerintah Pakatan Harapan (PH).

Ia merupakan menteri termuda yang diangkat pada usia 25 tahun di Malaysia, dikutip dari My Wilayah.

Ia sempat menjadi politikus independen setelah diberhentikan sebagai anggota dan Ketua Armada pada Mei 2020.

Saat ini, Syed Saddiq mengepalai partainya sendiri yang bernama Ikatan Demokratik Malaysia (MUDA).

Dikutip dari Tatler Asia, salah satu kiprahnya yang diingat ialah mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) di Dewan Rakyat untuk mengubah Konstitusi Federal.

RUU ini bertujuan untuk menurunkan usia pemilih pada Pemilihan Umum menjadi 18 tahun yang awalnya 21 tahun.

Baca juga: Eks Menpora Malaysia, Syed Saddiq Divonis 7 Tahun dan Denda Rp 34 M Buntut Kasus Korupsi

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq (instagram/syedsaddiq)

Akhirnya, Dewan Rakyat menyetujui RUU ini dengan suara bulat pada 16 Juli 2019.

Dengan demikian, warga negara Malaysia yang telah berusia 18 tahun kini memiliki hak untuk ikut dalam pemilu.

Pendidikan

  • Departemen Hukum Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM);
  • Perguruan Tinggi Militer Kerajaan (RMC);
  • Perguruan Tinggi Sultan Abu Bakar (Perguruan Tinggi Bahasa Inggris);
  • Sekolah Nasional Taman Perling, Johor Bahru.

Karier/Layanan

  • IIUM Dosen Paruh Waktu pada mata kuliah Public Speaking;
  • Peneliti di Bait Al-Amanah;
  • Pelatih debat untuk siswa junior di IIUM.
Menpora Malaysia Syed Saddiq
Menpora Malaysia Syed Saddiq (Instagram/syedsaddiq

Politik

  • November 2016 – Pemimpin Pemuda Partai Adat Bersatu Malaysia (PPBM) / BERSATU;
  • 14 Januari 2017 – 28 Mei 2020 - Pemimpin Armada Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) / BERSATU;
  • Mei 2018 - Anggota Parlemen Muar;
  • 2 Juli 2018 - 24 Februari 2020 - Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia ke-18;
  • 28 Mei 2020 – Pencabutan keanggotaan BERSATU;
  • 12 Agustus 2020 - Mendirikan Parti Pejuang Tanah Air (PEJUANG) bersama Tun Dr. Mahathir Mohamad, Dato' Seri Utama Mukhriz Tun Dr. Mahathir, Dato' Wira Ir Amiruddin Hamzah & Dr. Maszlee Malik;
  • 17 September 2020 – Membentuk Aliansi Demokratik Malaysia (MUDA).

Penghargaan/Prestasi

  • Juara Debat Asia United Asian Debating Championship yang merupakan kompetisi debat tingkat Asia;
  • Pemegang Rekor Dunia dalam sejarah Kejuaraan Debat Universitas Dunia;
  • Debater terbaik Asia (3 kali). Salah satunya mewakili IIUM dalam United Asia Debate Tournament (UADC) di Bali;
  • 2012 – 2014 - Debater Terbaik (ESL) di turnamen Antar Universitas Australasia, Cambridge, dan Oxford (3 kali);
  • Debater Asia Terbaik pada kompetisi Asian British Parliamentary (ABP) (3 kali);
  • Debat terbaik di dunia Muslim OKI (2 kali);
  • Orang Asia pertama yang ditunjuk sebagai Ketua Juri (Cambridge Inter Varsities di Inggris);
  • Ketua Juri (Kejuaraan Debat Universitas Dunia di Belanda).

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas