Makin Kritis, Mer-C Kirim Surat Terbuka ke Presiden Jokowi Minta Selamatkan RS Indonesia di Gaza
Ditengah gempuran roket Isreal, keadaan Rumah Sakit Indonesia di Gaza makin kritis.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ditengah gempuran roket Isreal, keadaan Rumah Sakit Indonesia di Gaza makin kritis.
Sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang beroperasi dengan segala keterbatasan, RS Indonesia menjadi harapan semua warga.
Baca juga: Genset Mati, Israel Terus Kepung RS Al-Shifa: 15 Ribu Pengungsi Gaza Mati Pelan-pelan
Melihat kondisi ini MER-C Indonesia mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam surat yang ditandatangani langsung oleh Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad ini meminta agar Jokowi dengan segala kemampuan bisa segera menyelamatkan RS Indonesia di Gaza.
"Kami berharap Bapak Presiden dengan segala kemampuannya dapat membawa perubahan dan menyelamatkan RS Indonesia di masa depan. Jalur Gaza," tulis surat tersebut.
Lebih jauh MER-C berharap dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang berlangsung pada hari ini di Gedung Putih, Jokowi dapat menyampaikan hal tersebut, memberikan tekanan kepada dunia khususnya Amerika Serikat untuk segera memulai gencatan senjata di Jalur Gaza dan menyelamatkan RS Indonesia dari serangan Israel.
Baca juga: RS Indonesia di Gaza Makin Kritis, Dokter dan Relawan Tetap Bertahan Tangani Korban
"Akankah dunia dan bangsa Indonesia kita terus berdiam diri menghadapi hal tersebut? Oleh karena itu, sebagai wakil bangsa Indonesia, atas nama Bangsa Indonesia pemilik RS Indonesia di Jalur Gaza," lanjut surat itu.
Kondisi yang Menyedihkan
Memasuki hari ke-36, agresi Israel masih berlangsung dengan korban warga sipil di Jalur Gaza, yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.
Selain itu pemukiman, termasuk tempat ibadah seperti masjid dan gereja, sekolah, lokasi pengungsian, dan berbagai fasilitas umum lainnya, termasuk seluruh rumah sakit di Jalur Gaza juga menjadi korban kebrutalan.
Terhitung, puluhan ribu orang telah kehilangan nyawa dan puluhan ribu lainnya terluka.
Korban luka tidak dapat menerima perawatan yang layak karena menipisnya obat-obatan.
Pemadaman listrik di rumah sakit karena kekurangan bahan bakar dan serangkaian situasi menyedihkan lainnya.
Masyarakat Gaza sekarang hidup tanpa harapan, tanpa makanan, air, listrik, dan bahan bakar di tengah meningkatnya serangan udara dan darat oleh Israel, mengabaikan kemanusiaan dan hukum internasional.
RS Indonesia, aset nasional yang dibangun di Gaza bagian utara dengan dana rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke juga tak luput dari serangan Israel.
Rumah Sakit Indonesia kini berusaha bertahan dan beroperasi di tengah kegelapan dan kekurangan obat-obatan karena itulah satu-satunya harapan bagi masyarakat Gaza Utara untuk mencari perlindungan dan mengakses perawatan medis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.