Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengandung Bromat, Ribuan Produk Air Minum Dalam Kemasan di AS Ditarik dari Peredaran

Bromat adalah senyawa yang terbentuk ketika ozon yang digunakan untuk mendesinfeksi air minum bereaksi dengan bromida alami

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mengandung Bromat, Ribuan Produk Air Minum Dalam Kemasan di AS Ditarik dari Peredaran
Shutterstock/Kompas.com
Ilustrasi. 

Mengandung Bromat, Ribuan Produk Air Minum Dalam Kemasan di AS Ditarik dari Peredaran

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini, air minum dalam kemasan merek Zephyrhills di Amerika dilaporkan ditarik dari peredaran. 

Blue Triton, perusahaan minuman Amerika yang berbasis di Stamford, Connecticut pemilik merek Zephyrhills menarik lebih dari 300.000 produk 1964 Zephyrhills 100 persen Natural Spring Water dari pasar karena kandungan bromat dalam produk air minum tersebut melebihi MCL 10 ppb. 

Bromat adalah senyawa yang terbentuk ketika ozon yang digunakan untuk mendesinfeksi air minum bereaksi dengan bromida alami yang ditemukan di sumber air. 

Senyawa ini bersifat karsinogenik dan bila masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan kanker. 

Dilansir dari Food and Drug Administration (FDA) tingkat kandungan bromat dalam air minum dalam kemasan (AMDK) yang diperbolehkan adalah 0,01 miligram per liter (mg/l). 

Berita Rekomendasi

Ketentuan tersebut terangkum dalam peraturan khusus untuk air kemasan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika ini dalam 21 Kode Peraturan Federal (21 CFR). 

Oleh karena itu, produk air minum kemasan yang dengan kandungan bromat melebihi ambang batas yang ditetapkan dianggap tercemar zat pada tingkat yang dianggap membahayakan kesehatan.

Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Hermawan Seftiono, menjelaskan air tanah yang menjadi sumber AMDK bisa terkontaminasi oleh berbagai bakteri dan mineral-mineral yang terkandung dalam tanah. 

Karenanya, ada tiga proses pemurnian yang dilakukan untuk pemurnian air tanahnya. 

Di antaranya, proses ozonisasi, menggunakan sinar ultra violet atau UV, dan menggunakan membran filter. 

“Yang umum dilakukan itu adalah proses ozonisasi. Sebenarnya, ozonisasi targetnya itu untuk membunuh mikroba yang ada dalam air tanah itu. Tapi, ternyata ada pengaruh yang lain kalau misalnya ada kandungan Bromida pada air minum yang tidak baik untuk kesehatan,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/11/2023).

Ketua Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Universitas Trilogi ini juga menyebut mineral-mineral yang ada di dalam air tanah itu ada bermacam-macam, yang baik untuk kesehatan dan yang berbahaya. 

Dia mencontohkan mineral yang baik untuk kesehatan itu seperti Natrium dan Magnesium. 

Adapun Bromida dan logam berat seperti Arsen, Merkuri, sangat berisiko bagi kesehatan. 

“Itu sebabnya ada batas-batas aman dari zat-zat berbahaya ini yang diijinkan ada dalam produk pangan dan semuanya itu sudah diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan,” tukasnya.

Oleh karena itu, dikatakan Hermawan, semua industri AMDK diwajibkan untuk memberikan data analisis kandungan Bromat di laboratorium kepada BPOM secara berkala. 

“Karenanya, perlu dilakukan pengujian air tanahnya dan harus dianalisis dalam periode waktu tertentu. Hal itu bertujuan untuk mencegah jangan sampai air tanah yang akan digunakan itu beresiko karena mengandung mineral yang berbahaya,” ujarnya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas