Khamenei Tegaskan Iran Tak Akan Ikut Perang Lawan Israel di Gaza, Sesuai Prediksi Rusia?
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan telah berbicara dengan ketua Hamas Ismail Haniyeh
Editor: Erik S

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN- Iran tidak akan ikut berperang melawan Israel terkait konflik di Gaza, Palestina.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan telah berbicara dengan ketua Hamas Ismail Haniyeh awal bulan ini.
Khamenei beralasan Teheran tidak diberi pemberitahuan sebelumnya mengenai serangan 7 Oktober.
Baca juga: Israel Temukan Senapan dan Granat Saat Serbu RS Al-Shifa di Gaza, Ada Pusat Komando Hamas?
Dalam laporan yang mengutip tiga pejabat senior, Reuters mengatakan Khamenei telah mengatakan kepada Haniyeh bahwa meskipun Iran akan menawarkan dukungan politik kepada Hamas, negaranya tidak akan mengintervensi secara langsung perjuangan tersebut.
Pemimpin Iran itu juga dilaporkan meminta Haniyeh untuk membungkam suara-suara di Hamas yang menyerukan Iran dan kelompok proksinya, Hizbullah, untuk langsung bergabung dalam perang melawan Israel dengan kekuatan penuh.
Laporan itu mengatakan Hizbullah juga terkejut dengan serangan tersebut.
“Kami terbangun karena adanya perang,” kata seorang komandan kelompok Lebanon yang tidak disebutkan namanya.
Perang meletus ketika Hamas menyerbu dari Gaza ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, membunuh sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 240 orang dalam serangan paling mematikan dalam sejarah negara Yahudi tersebut.
Israel kemudian melancarkan serangan udara dan darat, bersumpah untuk melenyapkan militer dan kelompok itu tersebut di Jalur Gaza, tempat mereka berkuasa sejak 2007.
Sejak konflik dimulai, telah terjadi serangkaian serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah, serta baku tembak hampir setiap hari di perbatasan Israel-Lebanon antara Hezbollah dan IDF.
Namun Hizbullah menahan diri untuk tidak meluncurkan kampanye besar-besaran, dan Israel juga telah berusaha untuk mengambil tindakan tegas, merespons dengan senjata yang signifikan terhadap serangan dan percobaan serangan.
Pertempuran terus-menerus di sepanjang perbatasan telah mengakibatkan tiga kematian warga sipil di pihak Israel, serta kematian enam tentara IDF.
Di pihak Lebanon, hampir 100 orang tewas.

Korban jiwa tersebut mencakup setidaknya 74 anggota Hizbullah, delapan anggota kelompok Palestina, sejumlah warga sipil, dan satu jurnalis Reuters.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.