Pesan Pemimpin Iran Terhadap Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh, Terus Didukung Tapi?
Iran adalah pendukung terbesar Hamas. Meski demikia, negeri para mullah ini menyatakan tidak akan turut berperang
Editor: Hendra Gunawan
Hamas, kelompok yang berkuasa di Gaza, sedang berjuang untuk bertahan hidup melawan Israel yang ingin membalas dendam, yang bersumpah untuk memusnahkannya dan telah melancarkan serangan balasan ke daerah kantong kecil tersebut yang menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina.
Pada tanggal 7 Oktober, komandan militer Hamas Mohammed Deif meminta sekutu porosnya untuk bergabung dalam perjuangan.
“Saudara-saudara kami dalam perlawanan Islam di Lebanon, Iran, Yaman, Irak dan Suriah, ini adalah hari ketika perlawanan Anda bersatu dengan rakyat Anda di Palestina,” katanya dalam pesan audio.
Tanda-tanda rasa frustrasi muncul dalam pernyataan publik selanjutnya dari para pemimpin Hamas termasuk Khaled Meshaal, yang dalam wawancara TV tanggal 16 Oktober berterima kasih kepada Hizbullah atas tindakannya sejauh ini namun mengatakan “pertempuran ini memerlukan lebih banyak hal.”
Meskipun demikian, pemimpin aliansi Iran tidak akan langsung campur tangan dalam konflik tersebut kecuali jika negara tersebut diserang oleh Israel atau Amerika Serikat, menurut enam pejabat yang mengetahui langsung pemikiran Teheran namun menolak menyebutkan namanya karena sifat sensitif dari masalah tersebut.
Sebaliknya, para pemimpin agama Iran berencana untuk terus menggunakan jaringan sekutu bersenjata mereka, termasuk Hizbullah, untuk meluncurkan serangan roket dan drone terhadap sasaran Israel dan Amerika di Timur Tengah, kata para pejabat.
Strategi tersebut merupakan upaya yang disesuaikan untuk menunjukkan solidaritas bagi Hamas di Gaza dan memperluas pasukan Israel tanpa terlibat dalam konfrontasi langsung dengan Israel yang dapat menarik Amerika Serikat, tambah mereka.
“Ini adalah cara mereka mencoba menciptakan pencegahan,” kata Dennis Ross, mantan diplomat senior AS yang berspesialisasi di Timur Tengah dan sekarang bekerja di lembaga pemikir Washington Institute for Near East Policy.
“Sebuah cara untuk mengatakan: 'Selama Anda tidak menyerang kami, hal ini akan tetap terjadi. Namun jika Anda menyerang kami, semuanya berubah’.”
Iran telah berulang kali mengatakan bahwa semua anggota aliansi membuat keputusan sendiri secara independen.
Kementerian luar negeri Iran tidak menanggapi permintaan komentar mengenai tanggapan mereka terhadap krisis ini dan peran Poros Perlawanan, sebuah istilah yang asal usulnya masih disengketakan dan digunakan oleh para pejabat Iran untuk menggambarkan koalisi tersebut.
Hamas tidak segera menanggapi pertanyaan yang dikirimkan kepada penasihat media Haniyeh, sementara Hizbullah juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.