Tak Beri Pengaruh di Perang Rusia-Ukraina, Zelensky: Bantuan Tank Abrams AS Percuma!

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, tank tempur utama M1A1 Abrams yang diberikan Amerika Serikat (AS) ke Ukraina hampir tidak memberikan perbedaan di medan perang.

Pernyataan itu dia lontarkan dalam diskusi dengan jurnalis dari beberapa negara Afrika yang diterbitkan oleh kantornya pada Rabu (15/11/2023).

Zelensky menjelaskan, jumlah 31 tank yang telah dikirim seluruhnya pada pertengahan Oktober itu terlalu kecil.

Baca juga: Kapal Perang Baru Rusia Pembawa Rudal Kalibr Rusak Parah Dihantam Storm Shadow Ukraina di Krimea

Sambil memuji kualitas senjata Amerika, dia berkata, kalau tank Abrams M1A1 dalam jumlah yang dikirim AS saat ini, tidak memberi pengaruh apa-apa bagi kemajuan serangan balasan Ukraina ke wilayah pendudukan Rusia.

“Sejauh ini, saya hampir tidak bisa mengatakan bahwa mereka memainkan peran yang sangat penting di medan perang. Jumlah mereka terlalu sedikit,” katanya.

“Baik atau buruk, kami memiliki banyak jenis tank yang berbeda,” kata presiden Ukraina, seraya menggambarkan varian tank yang disediakan AS hanyalah salah satu bagian dari armada.

Pernyataan ini sejalan dengan apa yang disampaikan Kolonel Martin O’Donnell, juru bicara Angkatan Darat AS untuk Eropa dan Afrika, kepada media saat dia mengkonfirmasi selesainya penyerahan unit-unit tersebut oleh Washington ke Kiev.

Dia berkata, “Tank Abrams adalah kendaraan lapis baja yang luar biasa, tapi ini bukan solusi terbaik.”

Pada bulan Januari, AS setuju untuk memasok Ukraina dengan tank Abrams yang cukup untuk mempersenjatai satu batalion sebagai bagian dari bantuan militernya melawan Rusia.

Pengiriman dimulai pada bulan September dan selesai sebulan kemudian.

Sebelumnya, Pentagon menentang pengiriman tank tersebut, dengan mengatakan kalau Tank Abrams terlalu sulit dan mahal untuk dioperasikan sehingga tidak dapat berguna bagi Kiev.

Persenjataan Kebun Binatang

Berbagai macam senjata yang dikirim ke Kiev oleh donor Barat telah digambarkan sebagai “kebun binatang” oleh pasukan Ukraina.

Menurut laporan media Barat, variabilitas ini menyebabkan masalah pada kompatibilitas amunisi, menambah tantangan dalam memperbaiki peralatan tempur dan lapis baja yang rusak.