Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IDF Rebut Pelabuhan Gaza dan Hancurkan Monumen Mavi Marmara, Klaim Digunakan Hamas

IDF mengaku merebut Plabuhan Gaza yang diklaim digunakan Hamas sebagai pusat pelatihan dan pangkalan serangan, dan hancurkan monumen Mavi Marmara.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in IDF Rebut Pelabuhan Gaza dan Hancurkan Monumen Mavi Marmara, Klaim Digunakan Hamas
Twitter/X
IDF Rebut Pelabuhan Gaza dan Hancurkan Monumen Mavi Marmara, Klaim Digunakan Hamas 

Pada 31 Mei 2010, Israel menggerebek kapal Mavi Marmara.

Ada enam kapal kemanusiaan Gaza Freedom Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Dikutip Mildreport, Gaza Freedom Flotilla adalah misi bantuan kemanusiaan yang diprakarsai melalui kolaborasi Gerakan Pembebasan Gaza.

Badan tersebut berbasis di Siprus dan IHH yang berbasis di Turki, ada juga organisasi lain yang ikut dalam misi tersebut, seperti Kampanye Eropa untuk Mengakhiri Pengepungan Gaza (ECESG), Greek Ship to Gaza Campaign, dan Kapal Swedia.

Gaza Freedom Flotilla membawa 10.000 ton bantuan berupa makanan, obat-obatan, pakaian, alat sekolah, kesehatan, dan bangunan.

Baca juga: Hamas Siap Perang Jangka Panjang dengan Israel: Brigade Al-Qassam Akan Kalahkan Musuh

IDF Rebut Pelabuhan Gaza 2
IDF Rebut Pelabuhan Gaza dan Hancurkan Monumen Mavi Marmara, Klaim Digunakan Hamas

Kapal bantuan itu juga mengangkut sekitar 600 relawan yang berasal dari 32 negara, termasuk Indonesia.

Belum sempat iring-iringan kapal kemanusiaan tersebut masuk ke wilayah perairan Gaza, tiba-tiba mereka dicegat oleh pasukan Zionis Israel.

BERITA REKOMENDASI

Tak tanggung-tanggung, Israel mengerahkan 19 speedboat militer, 2 kapal perusak, 2 kapal selam, dan 2 helikopter komando.

Padahal, di dalam kapal kemanusiaan itu tak ada senjata sama sekali.

Baca juga: Hamas Bantah Klaim IDF Temukan Terowongan dan Senjata di Rumah Sakit Al-Shifa

Isreal menembaki para relawan, sembilan orang meninggal, dan satu orang meninggal setelah koma selama 3,5 tahun.

Saat peristiwa terjadi, sedikitnya 50 relawan terluka parah.

Serangan berlangsung sejak pukul 04.30 waktu setempat hingga pukul 09.00 waktu setempat.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas