Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kondisi Warga Palestina di Pengungsian: Rata-rata 1 Toilet untuk 160 Orang, Wabah Penyakit Meningkat

Warga Palestina menghadapi kondisi menyedihkan di tempat penampungan mereka. Rata-rata hanya ada satu toilet untuk 160 orang.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Kondisi Warga Palestina di Pengungsian: Rata-rata 1 Toilet untuk 160 Orang, Wabah Penyakit Meningkat
SAID KHATIB / AFP
Anak-anak pengungsi Palestina yang tinggal di sekolah yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), berjalan melintasi halaman basah setelah hujan badai di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 15 November 2023. 

Hanya seperempat rumah sakit di wilayah tersebut yang masih berfungsi dan hanya 9 dari 22 pusat kesehatan UNRWA yang masih beroperasi.

Tetapi kapasitas bantuan UNRWA telah berkurang drastis di tengah blokade Israel, kata badan tersebut.

Orang-orang menunggu di tenda penampungan dalam kegelapan karena bahan bakar untuk pembangkit listrik habis, di luar rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada awal 3 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (Photo by Dawood NEMER / AFP)
Orang-orang menunggu di tenda penampungan dalam kegelapan karena bahan bakar untuk pembangkit listrik habis, di luar rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada awal 3 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (Photo by Dawood NEMER / AFP) 

Baca juga: Fakta Tahanan Anak-anak di Israel: Kerap Alami Kekerasan hingga Diadili di Pengadilan Militer

Lebih dari 100 pekerja UNRWA juga telah terbunuh.

Pihak berwenang Israel telah mengizinkan masuknya bahan bakar ke wilayah tersebut yang menurut UNRWA hanya akan memenuhi sebagian kecil dari kebutuhan sehari-hari.

Sementara itu, limbah membanjiri sebagian wilayah Gaza karena tidak dapat dibuang.

Ditambah lagi akses terhadap air minum bersih telah terputus sepertiganya.

Ada juga kekurangan pangan yang parah, dan stok pangan berisiko habis dalam seminggu.

Krisis Air Bersih

Berita Rekomendasi

Air merupakan kebutuhan yang sangat mendesak.

Menurut laporan organisasi amal Oxfam yang dirilis hari Jumat (17/11/2023), jumlah air yang tersedia bagi orang-orang yang terjebak di Gaza hanya 17 persen dari jumlah sebelum pengepungan.

Bahan bakar yang terbatas membuat pengolahan, pemompaan, dan distribusi air menjadi tidak mungkin dilakukan.

Semua air, bahan bakar dan makanan ke Gaza terputus akibat pengepungan yang dilakukan pemerintah Israel sejak 9 Oktober.

Anak-anak pengungsi Palestina yang tinggal di sekolah yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), berjalan melintasi halaman basah setelah hujan badai di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 15 November 2023.
Anak-anak pengungsi Palestina yang tinggal di sekolah yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), berjalan melintasi halaman basah setelah hujan badai di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 15 November 2023. (SAID KHATIB / AFP)

Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu: Perang di Gaza Setop 4 Hari Saat Hamas Lepas 50 Sandera

Standar internasional untuk air per orang untuk memenuhi kebutuhan dasar adalah 15 liter sehari atau sekitar 4 galon.

Saat ini, Oxfam menemukan bahwa banyak orang di Gaza memiliki akses terhadap air kurang dari satu galon per hari per orang.

Sementara itu jumlah air yang disalurkan oleh truk bantuan ke Gaza melalui penyeberangan Rafah antara tanggal 21 Oktober dan 12 November setara dengan kurang dari setengah galon per orang per hari.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas