Retas Data Israel, Hacker Siber Al-Aqsa: Banyak Tentara Jadi Warga Negara Ganda
Hacker Siber Al-Aqsa mengungkap informasi tentara Israel yang diumumkan melalui Telegram. Mereka meretas Kementerian Pertahanan Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kelompok hacker (peretas) yang menamakan dirinya "Cyber Toufan Operations" atau Siber Al-Aqsa mengaku telah meretas situs penting Israel pada pekan lalu.
Siber Al-Aqsa mengatakan berhasil mencuri beberapa file dari perusahaan web hosting, Signature-IT, yang kliennya termasuk perusahaan Ace, Shefa Online, Car Depot, dan IKEA.
Sebuah video di saluran Telegram Siber Al-Aqsa mengatakan para hacker berhasil menembus Kementerian Pertahanan Israel.
Mereka mendapatkan jutaan data tentang tentara cadangan dan tentara aktif Israel, seperti diberitakan Al Jazeera.
Sebelumnya, media Israel, Ynet dan Yedioth Ahronoth, mengonfirmasi telah terjadi peretasan besar-besaran di server Signature IT.
Baca juga: Sempat Disita Israel, 111 Jenazah Tanpa Nama Dikubur Massal di Khan Yunis, Gaza
Berdasarkan informasi yang diperoleh Ynet, file yang dicuri tersebut mencakup puluhan ribu detail karyawan, pelanggan dan detail transaksi yang dilakukan perusahaan.
Sementara Yedioth Ahronoth mengatakan kelompok yang mendukung Hamas mampu mencuri file data berjumlah sekitar 16 GB.
Siber Al-Aqsa tampaknya merupakan ancaman yang lebih kuat bagi Israel.
Pada Rabu (22/11/2023), ketika muncul berita tentang gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, Siber Al-Aqsa mengumumkan akan bergabung dalam gencatan senjata.
Namun mereka mencatat mereka sangat menantikan berakhirnya gencatan senjata ini, karena ada beberapa kebocoran yang terjadi, seperti diberitakan Bloomberg.
Retas Data Kementerian Pertahanan Israel
Baca juga: Ditunda 1 Hari, Penukaran Sandera Hamas dan Israel Dimulai Jumat
Kelompok Siber Al-Aqsa mengklaim berhasil meretas data Kementerian Pertahanan Israel.
Dalam video yang dibagikan di saluran Telegram-nya, seorang pria bertopeng mengulas beberapa data yang ia peroleh tentang Divisi Militer Gaza Utara Israel.
Pria itu mulai membaca nama-nama tentara Israel di Divisi Gaza Utara, lengkap dengan pangkat militer, nomor dinas dan tempat tinggal mereka.