IDF Akui Tangkap Direktur Rumah Sakit Al-Shifa: Ia Diinterogasi ISA
Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengonfirmasi telah menangkap Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Dr Muhammad Abu Salmiya untuk diinterogasi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengonfirmasi telah menangkap Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Dr Muhammad Abu Salmiya untuk diinterogasi, Kamis (23/11/2023).
IDF sekali lagi mengklaim bahwa kompleks rumah sakit tersebut difungsikan sebagai markas militan Hamas Palestina.
Selang beberapa jam kemudian, IDF mengonfirmasi penahanan Abu Salmiya lewat unggahan di platform media sosial X.
"Menyusul bukti tak terbantahkan yang menunjukkan Rumah Sakit Al-Shifa berfungsi sebagai pusat komando dan kendali Hamas, direktur rumah sakit tersebut ditangkap dan dipindahkan untuk diinterogasi oleh Badan Keamanan Israel (ISA)," terang IDF.
Baca juga: IDF Tangkap Direktur RS Al-Shifa dan Beberapa Dokter Senior
Dikutip dari shabak, ISA adalah organisasi intelijen, teknologi, dan operasional terkemuka dalam komunitas intelijen di Israel dan di seluruh dunia.
Menurut IDF, Hamas tidak hanya mengeksploitasi listrik dan sumber daya rumah sakit untuk membangun dan mempertahankan jaringan terowongan di bawah tanah.
"Hamas juga mencari perlindungan di sana, segera setelah melakukan pembantaian pada tanggal 7 Oktober, dengan membawa serta sandera Israel," urai IDF.
IDF: Dia Terus Menyangkal
Dalam sebuah wawancara dengan CNN sebelumnya, seorang pejabat IDF mengatakan bahwa Abu Salmiya harus diinterogasi tentang dugaan kehadiran agen Hamas di dalam rumah sakit.
IDF meyakini bahwa Hamas beroperasi di terowongan di bawah rumah sakit.
"Dia terus-menerus menyangkal dengan mengatakan hal itu tidak terjadi. Bagaimana mungkin Manajer Umum rumah sakit tidak mengetahui sejauh mana sistem terowongan itu?," kata IDF.
Baca juga: PRCS: 14 Ambulans Tiba di RS Al-Shifa untuk Evakuasi Korban Luka dan Pasien
Pekan lalu, IDF melakukan penggerebekan di rumah sakit tersebut.
Israel mengklaim adanya pusat komando Hamas di dalam kompleks dan penggunaan pasien dan dokter sebagai tameng manusia.
"Di rumah sakit, di bawah manajemennya, terdapat aktivitas teroris Hamas yang ekstensif," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Arabiya.