Menlu Iran Estafet Temui Petinggi Hizbullah, Hamas, dan PIJ: Bersiap Hadapi Serangan Penuh Israel?
Serangan-serangan Hizbullah ini makin kencang saat tentara Israel masuk Gaza dan melancarkan invasi darat.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Indikasi itu dilontarkan Cohen saat memberi peringatan ke Dewan Keamanan PBB yang mengklaim kehadiran Hizbullah di dekat perbatasan merupakan risiko besar atas penyebab munculnya perang besar di kawasan.
Awal bulan ini, Times of Israel memberitakan pernyataan Menteri Pertahanan Yoav Gallant yang memperingatkan Hizbullah kalau mereka “hampir membuat kesalahan besar.”
Menteri perang Israel itu juga dilaporkan menekankan bahwa “apa yang kami lakukan di Gaza, kami tahu bagaimana melakukannya di Beirut.”
Gelombang 48 Rudal, Anak Anggota Parlemen Tewas
Hizbullah pada hari yang sama pertemuan Nasrallah dan Amir-Abdollahian, melancarkan berbagai serangan terhadap situs perbatasan Israel.
Empat puluh delapan rudal Katyusha menargetkan pangkalan Ein Zeitim Israel sekitar 10 kilometer dari perbatasan.
Beberapa serangan lain juga menargetkan lokasi perbatasan yang berbeda, termasuk situs Al-Marj dan Al-Raheb, yang mengakibatkan korban di pihak Israel, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Hizbullah.
Israel membalasnya dengan membombardir desa-desa di perbatasan selatan Lebanon.
Sehari sebelumnya juga terjadi baku tembak sengit antara Hizbullah dan Israel.
Putra anggota parlemen Hizbullah Mohammad Raad, seorang pejuang di antara barisan Hizbullah, tewas dalam pertempuran, sebuah pernyataan mengumumkan.
Menlu Iran JUga Temui Petinggi Hamas dan PIJ
Menteri luar negeri Iran tiba di ibu kota Lebanon pada tanggal 22 November, di mana ia bertemu dengan Ziad al-Nakhala, kepala gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), dan Khalil al-Hayya, anggota biro politik Hamas.
Kunjungan tersebut dilakukan setelah pengumuman kalau Hamas dan Tentara Israel telah menyetujui gencatan senjata yang dimediasi Qatar dan kesepakatan pembebasan tahanan di Gaza.
Kesepakatan dicapai pada hari Rabu, dan dijadwalkan dimulai pada hari berikutnya.
Namun, hal itu ditunda oleh Israel hingga hari Jumat. Pertempuran sengit di Gaza dan Lebanon selatan masih berlangsung.
Disebut-sebut, pertemuan juga membahas sejumlah kemungkinan yang bakal terjadi setelah gencatan senjata, termasuk serangan penuh Israel terhadap milisi-milisi perlawanan Palestina di Gaza.