Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapal Kontainer Miliarder Israel Dihantam Drone di Samudra Hindia, Kena Ledakan Bom, AS: Ulah Iran

Sebuah kapal kontainer milik miliader Israel disebut dihantam atau diserang pesawat tak berawak, tepatnya saat berlayar di Samudra Hindia.

Penulis: garudea prabawati
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Kapal Kontainer Miliarder Israel Dihantam Drone di Samudra Hindia, Kena Ledakan Bom, AS: Ulah Iran
(Tangkap layar YouTube Tribun Video)
Sebuah kapal kontainer milik miliader Israel disebut dihantam atau diserang pesawat tak berawak, tepatnya saat berlayar di Samudra Hindia. (Tangkap layar YouTube Tribun Video) 

TRIBUNNEWS.COM - Pesawat tak berawak diduga telah menghantam kapal kontainer milik seorang miliarder Israel di Samudera Hindia.

Informasi tersebut disampaikan oleh seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS), yang berbicara kepada The Associated Press dengan syarat anonim.

Kala itu pejabat pertahanan AS itu tengah membahas masalah intelijen.

Pihaknya menyebut, kapal milik Miliader Israel itu berbendera Malta, CMA CGM Symi.

Dan tepatnya pesawat tak berawak berjenis drone Shahed-136 berbentuk segitiga, dan membawa bom, mengutip Al Jazeera.

Baca juga: Jenderal Israel: Hamas Berhasil Berhentikan Perang, Secara Resmi Mereka Menang

Drone tersebut meledak, menyebabkan kerusakan pada kapal namun tidak melukai satupun awaknya.

“Kami terus memantau situasi dengan cermat,” kata pejabat itu.

Berita Rekomendasi

Pejabat AS itu menyebut Iran di balik serangan itu.

Namun dirinya menolak menjelaskan mengapa militer AS yakin Iran yang menjadi 'pelakunya'.

Di sisi lain Al Mayadeen, saluran satelit pan-Arab yang secara politik bersekutu dengan kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, melaporkan bahwa sebuah kapal Israel menjadi sasaran di Samudera Hindia.

Saluran tersebut mengutip sumber anonim untuk laporan tersebut, yang kemudian dilaporkan oleh media Iran.

Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam membantu seorang sandera keluar dari mobil sebelum menyerahkannya kepada pejabat dari Komite Internasional Palang Merah di Gaza pada 24 November 2023 , sebelum pemindahan mereka ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. (Photo by Alex MITA / HAMAS MEDIA OFFICE / AFP)
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam membantu seorang sandera keluar dari mobil sebelum menyerahkannya kepada pejabat dari Komite Internasional Palang Merah di Gaza pada 24 November 2023, sebelum pemindahan mereka ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. (Photo by Alex MITA / HAMAS MEDIA OFFICE / AFP)

Pertama Kalinya usai Gencatan Senjata, Truk Bantuan Tiba di Gaza Utara

Tiga truk bantuan pertaman kalinya tiba pada hari Jumat (25/11/2023) di Jalur Gaza utara sejak pecahnya konflik pada 7 Oktober.

“Tiga truk berisi bantuan kemanusiaan tiba di Kota Gaza dan Gaza utara pada Jumat siang,” kata sumber tersebut, mengutip Anadolu Agency.

Pengiriman tersebut dilakukan sebagai bagian dari jeda kemanusiaan atau gencatan senjata selama empat hari.

Otoritas perbatasan Gaza mengatakan 150 truk bantuan diizinkan masuk ke Gaza saat masa gencatan senjata melalui penyeberangan Rafah dengan Mesir.

Tentara Israel mengatakan pihaknya mengizinkan masuknya delapan truk bensin melalui terminal Rafah sebagai bagian dari perjanjian jeda kemanusiaan.

Kesepakatan jeda ini memungkinkan masuknya 200 truk bantuan dan empat tanker bahan bakar setiap hari ke seluruh wilayah Jalur Gaza, menurut kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Dilaporkan  hingga saat ini Israel telah membunuh sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut.

Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas