Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Tahanan Palestina yang Dibebaskan Israel, Dipukuli dan Dimasukkan Sel Isolasi

Tahanan Palestina yang dibebaskan Israel mengatakan mereka dipukuli dan dimasukkan sel isolasi setelah operasi Hamas pada 7 Oktober 2023.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Cerita Tahanan Palestina yang Dibebaskan Israel, Dipukuli dan Dimasukkan Sel Isolasi
AFP/AHMAD GHARABLI
Tahanan Palestina (mengenakan jumper abu-abu) bersorak setelah dibebaskan dari fasilitas militer Ofer Israel di Baytunia dekat kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki dengan imbalan sandera yang dibebaskan oleh Hamas di Gaza, pada 24 November 2023. -- Tahanan Palestina menceritakan apa yang mereka alami selama di penjara Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel memberikan wawancara kepada jurnalis.

Israel sebelumnya melarang mereka untuk memberikan wawancara, namun beberapa tahanan berhasil melakukan wawancara dengan sejumlah media.

Pembebasan ini adalah bagian dari kesepakatan dengan kelompok Hamas Palestina untuk gencatan senjata selama 4 hari di Jalur Gaza.

Raghad Al-Fanni (25), tahanan Palestina yang dibebaskan, tidak mengetahui dia termasuk dalam daftar pembebasan di hari pertama.

Ia dipenjara oleh Israel setelah ditangkap di pos Tayyara di Tulkarem dalam perjalanan ke Ramallah pada Oktober 2022.

Raghad mengatakan kondisi penjara Damoun, tempat ia ditahan, tidak sama seperti bulan-bulan sebelum tanggal 7 Oktober 2023.

"Bagian tempat saya berada ditekan lebih dari satu kali. Mereka menyemprot kami dengan gas, memukuli banyak tahanan perempuan dan mengurung banyak orang di sel isolasi," katanya kepada Arab World News Agency pada Minggu (26/11/2023).

Baca juga: Akhirnya Israel dan Hamas Berencana Perpanjang Gencatan Senjata dengan Syarat yang Tidak Berubah

Berita Rekomendasi

Petugas penjara Israel melarang narapidana perempuan membeli makanan di kantin dan merampas semua barang mereka.

"Kami tidak diberi air minum bersih dan jelas bahwa administrasi penjara membalas dendam pada kami," kata Raghad.

Ia juga menceritakan beberapa praktik Israel di penjara terhadap tahanan Palestina.

Israel hanya menyediakan makanan yang sangat sedikit dan kualitasnya buruk.

"Ruangan yang dulunya menampung 6 tahanan perempuan sekarang berisi 11 tahanan perempuan. Bagian tempat saya berada dapat menampung 60 tahanan perempuan dan sekarang menampung 88 tahanan perempuan," katanya, dikutip dari Al Arabiya.

Sebelum Raghad dibebaskan dari penjara, Israel mengancam akan menangkap kembali mereka jika terjadi penampilan seremonial, membawa spanduk, bendera Palestina atau berbicara kepada media.

Kekerasan di Penjara Israel Meningkat setelah 7 Oktober 2023

Tahanan Palestina (mengenakan jumper abu-abu) bersorak di antara para pendukungnya setelah dibebaskan dari penjara Israel dengan imbalan sandera yang dibebaskan oleh Hamas dari Jalur Gaza, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada awal 26 November 2023.
Tahanan Palestina (mengenakan jumper abu-abu) bersorak di antara para pendukungnya setelah dibebaskan dari penjara Israel dengan imbalan sandera yang dibebaskan oleh Hamas dari Jalur Gaza, di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada awal 26 November 2023. (AHMAD GHARABLI / AFP)

Baca juga: Pemerintahan Joe Biden Terbelah Soal Israel, Amerika Serikat Bakal Akui Kemerdekaan Palestina?

Tahanan Palestina lain yang dibebaskan, Yousef Burqan (16), seorang penduduk dari Al-Thawri di Yerusalem yang diduduki, mengatakan ia dipukuli oleh otoritas penjara Israel sebelum dibebaskan pada Sabtu (25/11/2023).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas