TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan di Gaza berhasil membuka kembali instalasi dialisis di Rumah Sakit Al-Shifa pada Senin (28/11/2023).

Meskipun RS Al-Shifa mengalami kerusakan besar yang disebabkan oleh serangan tentara Israel, Kementerian kesehatan Gaza tetap memutuskan untuk membuka instalasi dialisis.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, pihaknya membutuhkan upaya besar untuk membuka kembali instalasi dialisis.

“Meskipun terjadi kerusakan besar yang disebabkan oleh pendudukan (Israel) terhadap infrastruktur (rumah sakit), Kementerian Kesehatan berhasil membuka kembali departemen dialisis dengan upaya yang luar biasa,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu.

Mereka meminta pasien dialisis di Kota Gaza untuk segera pergi ke RS Al-Shifa agar mendapatkan perawatan intensif.

Tentara Israel telah menarik diri dari RS Al-Shifa pada 24 November 2023.

Baca juga: PRCS: 14 Ambulans Tiba di RS Al-Shifa untuk Evakuasi Korban Luka dan Pasien

Sebelumnya tentara Israel telah mengambil kendali RS Al-Shifa selama 10 hari.

Selama 10 hari, tentara Isral telah menghancurkan sebagian besar rumah sakit.

Tentara Israel menargetkan serangan terhadap beberapa rumah sakit di Gaza.

Mereka menuduh kelompok Hamas menggunakan rumah sakit sebagai pusat komando.

Namun tuduhan tersebut tidak dapat dibuktikan dan dibantah oleh Hamas.

Pada Senin malam, Qatar mengumumkan perpanjangan jeda kemanusiaan selama empat hari di Gaza antara Israel dan Hamas selama dua hari tambahan.

Baca juga: Pertempuran Sengit Pecah di Gaza Pasca Evakuasi 31 Bayi Prematur dari Rumah Sakit Al-Shifa

Pemuda Palestina Insiatif untuk Menghidupkan Kembali Kompleks Medis RS Al-Shifa

Pemuda Palestina meluncurkan inisiatif sukarelawan untuk membersihkan Kompleks Medis Al-Shifa di Gaza pada hari Minggu (26/11/2023).