Perjalanan Panjang Gencatan Senjata Israel-Hamas: Melibatkan Qatar, Mesir, dan AS
Di balik proses gencatan senjata Israel-Hamas, beginilah negosiasi yang melibatkan Qatar, AS, dan Mesir berlangsung.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Hamas mengatakan mereka bisa menjamin 50 orang pada tahap pertama namun menolak memberikan daftar rinci para tawanan.
9 November 2023
Direktur CIA William J. Burns bertemu di Doha dengan pemimpin Qatar dan direktur Mossad, David Barnea untuk membahas perjanjian pertukaran tahanan.
Hambatan utama pada saat itu adalah Hamas belum mengidentifikasi siapa yang ditahan.
Tiga hari kemudian, Biden menelepon Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan meminta untuk mencari informasi nama atau identitas yang jelas dari 50 tawanan tersebut, termasuk usia, jenis kelamin, dan kebangsaan mereka.
Tanpa informasi tersebut, kata pejabat itu kepada Reuters, tidak ada dasar untuk melanjutkan gencatan senjata.
Tak lama setelah seruan Biden, Hamas memberikan rincian tentang 50 tawanan yang menurut mereka akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan.
14 November 2023
Menurut Reuters, Biden menelepon Netanyahu dan mendesaknya untuk menerima kesepakatan itu.
Netanyahu akhirnya setuju.
Baca juga: PM Netanyahu Ajak Elon Musk Tour ke Wilayah Israel Bekas Serangan Hamas
18 November 2023
Utusan AS untuk Timur Tengah McGurk bertemu dengan perdana menteri Qatar di Doha.
Direktur CIA Burns dihubungi setelah dia berbicara dengan Mossad.
Pertemuan tersebut membahas kendala yang tersisa menuju kesepakatan.
Perjanjian disusun agar perempuan dan anak-anak dapat dibebaskan pada tahap pertama, namun dengan harapan untuk pembebasan semua tawanan untuk selanjutnya.
19 November 2023
Di Kairo, Brett McGurk bertemu dengan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel di pagi hari.
Kabar datang dari para pemimpin Hamas di Gaza bahwa mereka telah menerima hampir semua perjanjian yang dibuat sehari sebelumnya di Doha.
Setelah serangkaian pertemuan tambahan lainnya, dan kesepakatan akhirnya tercapai.
22 November 2023
Pada tanggal 22 November, Israel dan Hamas menyetujui penghentian sementara perang yang memungkinkan pembebasan para tawanan.
24 November 2023
Setelah sempat tertunda, Jumat, 24 November 2023 menjadi hari pertama gencatan senjata sekaligus pertukaran tahanan antara Israel-Hamas.
Baca juga: Populer Internasional: Cerita Tahanan Palestina yang Disiksa - Kebohongan Israel soal Sandera
Berikut adalah rincian kesepakatan tersebut:
- Hamas harus membebaskan 50 wanita dan anak-anak yang ditahan di Jalur Gaza.
- Israel harus membebaskan 150 wanita dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel
- Selama pertukaran tahanan, pertempuran akan dihentikan
- Israel akan menghentikan pergerakan kendaraan militer dan mengizinkan orang-orang untuk mengevakuasi dari dari Gaza bagian utara ke Selatan
- Bantuan kemanusiaan diizinkan memasuki Gaza, termasuk bahan bakar
- Namun, PM Israel menyebut gencatan senjata ini bukanlah akhir perang. Ia dan pasukannya akan terus menyerang Palestina setelah semua kesepakatan berakhir.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)