Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Tolak Daftar Tawanan yang Diajukan Hamas untuk Perpanjang Gencatan Senjata

Hamas mengatakan Israel menolak daftar tawanan yang diajukan Hamas dalam memperpanjang gencatan senjata yang akan berakhir hari ini.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Israel Tolak Daftar Tawanan yang Diajukan Hamas untuk Perpanjang Gencatan Senjata
Tangkapan layar Twitter/@taraxrh
AKRAB- Sebuah video beredar memperlihatkan sejumlah tawanan Israel yang tampak akrab dengan para pejuang Hamas saat dibebaskan. Video yang dikeluarkan oleh para pejuang Hamas itu mematahkan berbagai Propaganda Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Hamas mengatakan Israel menolak daftar tawanan yang diajukan Hamas.

Daftar Tawanan yang diajukan Hamas adalah tujuh sandera wanita dan anak-anak serta tiga jenazah lainnya yang menurut kelompok Hamas tewas dalam pemboman Israel di Gaza.

Pembebasan tawanan ini sebagai tawaran atas perpanjangan senjata sementara hari Kamis (30/11/2023).

“Hal ini terjadi meskipun ada konfirmasi melalui mediator bahwa kelompok ini adalah satu-satunya yang dimiliki gerakan (Hamas) dalam hal tahanan dalam kategori yang disepakati,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, stasiun penyiaran publik nasional Israel, Kan melaporkan pertemuan kabinet perang negara itu berakhir tanpa keputusan tentang perpanjangan gencatan senjata.

Perlu diketahui, gencatan senjata ini akan berakhir hari ini hanya dalam beberapa jam jika tidak ada perpanjangan waktu.

Baca juga: Krisis Kepercayaan di Antara Militer Israel, Sebagian Tolak Kembali Tempur Usai Dua Perwira Dipecat

Menurut Kan, kabinet Israel mengatakan ingin menerima daftar yang lebih baik dari Hamas mengenai tawanan Israel yang dibebaskan berikutnya selambat-lambantnya pukul 7 pagi waktu setempat atau 12.00 WIB.

Berita Rekomendasi

Kan mengutip sumber Israel yang mengatakan: “Jika daftarnya tidak berubah pada pukul tujuh pagi, kami akan melanjutkan pertempuran”.

Hamas Minta Pejuang Siap Berperang

Hamas telah mengatakan kepada para pejuangnya di Jalur Gaza untuk siap melanjutkan pertempuran dengan Israel jika gencatan senjata sementara yang akan berakhir hari ini pukul 7 pagi tidak diperpanjang.

“Brigade Al-Qassam meminta pasukan aktifnya untuk mempertahankan kesiapan tempur yang tinggi pada jam-jam terakhir gencatan senjata,” kata Hamas, dikutip dari Reuters.

Pejuang Hamas dan Jihad Islam berfoto setelah menyerahkan sandera ke Palang Merah di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 28 November 2023. Hamas menyerahkan beberapa sandera ke Palang Merah di Gaza, seorang jurnalis AFP melihat, bagian dari pertukaran berdasarkan ketentuan gencatan senjata yang diperpanjang dalam perang Israel-Hamas. Para sandera, semuanya perempuan, diserahkan oleh pejuang bertopeng dan bersenjata kepada petugas Palang Merah di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, kata wartawan tersebut.
Pejuang Hamas dan Jihad Islam berfoto setelah menyerahkan sandera ke Palang Merah di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 28 November 2023. Hamas menyerahkan beberapa sandera ke Palang Merah di Gaza, seorang jurnalis AFP melihat, bagian dari pertukaran berdasarkan ketentuan gencatan senjata yang diperpanjang dalam perang Israel-Hamas. Para sandera, semuanya perempuan, diserahkan oleh pejuang bertopeng dan bersenjata kepada petugas Palang Merah di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, kata wartawan tersebut. (AFP)

Baca juga: Gencatan Senjata Berakhir Israel Akan Perangi Hamas Lagi, Netanyahu: Itu Adalah Kebijakan Saya

Ia meminta para pejuang harus tetap bersiap hingga adanya perpanjangan gencatan senjata.

"Tetap bersikap seperti itu kecuali ada pernyataan resmi yang mengonfirmasi perpanjangan gencatan senjata,” katanya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Tel Aviv pada Kamis pagi untuk bertemu dengan para pemimpin Israel.

Tujuannya adalah untuk membahas perpanjangan gencatan senjata sementara dan meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Blinken mengatakan pertemuan ini akan difokuskan untuk menyelamakan lebih banyak sandera dan mengirim lebih banyak bantuan.

“Dalam beberapa hari ke depan, kami akan fokus, melakukan apa yang kami bisa untuk memperpanjang jeda sehingga kami terus bisa mengeluarkan lebih banyak sandera dan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk,” kata Blinken saat singgah di Brussels.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas