Inggris Kirim Pesawat Pengintai Sandera di Gaza, Janji Tak Bocorkan Info Lain ke Israel
Inggris mengirim Royal Air Forces (Angkatan Udara Kerajaan) untuk pesawat pengintai sandera di Gaza. Inggris janji tak bocorkan info lain ke Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Inggris akan mengerahkan pesawat pengintai di Israel dan Gaza sebagai bagian dari upaya penyelamatan 135 sandera yang masih ditahan oleh Hamas.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pesawat pengintai tersebut tidak bersenjata dan tidak memiliki peran tempur.
“Hanya informasi terkait penyelamatan sandera yang akan disampaikan kepada otoritas terkait yang bertanggung jawab atas penyelamatan sandera,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan, Sabtu (2/12/2023).
Penerbangan tersebut akan dilakukan di Mediterania timur, termasuk beroperasi di wilayah udara di Israel dan Gaza.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pemerintah Inggris telah bekerja dengan mitra di seluruh wilayah untuk menjamin pembebasan sandera, termasuk warga negara Inggris.
“Keselamatan warga negara Inggris adalah prioritas utama kami,” katanya, dikutip dari The Telegraph.
Baca juga: Israel Serang Khan Yunis di Gaza Selatan, Warga Palestina Dipaksa Mengungsi Lagi
Pemerintah Inggris mengatakan informasi apa pun yang mereka peroleh yang tidak ada hubungannya dengan keberadaan sandera tidak akan diteruskan ke Israel, seperti dikutip dari LBC UK.
Seminggu setelah serangan Sabtu (7/10/2023), militer Inggris dikerahkan ke Mediterania timur, dengan pesawat RAF dan kapal Angkatan Laut Kerajaan.
Hal ini diperkuat minggu lalu ketika Inggris mengatakan akan mengirim salah satu kapal perangnya yang paling mematikan ke Teluk untuk mencegah meningkatnya ancaman pengiriman dari Iran dan kelompok-kelompok yang didukung Iran.
Selain Inggris, Amerika Serikat (AS) lebih dahulu menempatkan kapal perangnya di kawasan tersebut dengan alasan yang sama.
Rishi Sunak Kecewa, Hamas-Israel Gagal Perpanjang Gencatan Senjata
Baca juga: Kronologi Hamas-Israel Gagal Perbarui Gencatan Senjata setelah Debat soal Sandera di Gaza
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, merasa kecewa dengan gagalnya perpanjangan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
“Gagalnya gencatan senjata hari ini sangat mengecewakan, paling tidak karena semakin banyak sandera yang pulang," kata Rishi Sunak, Jumat (2/12/2023).
“Kami ingin semua sandera dibebaskan – dan pada tahap awal ini semua perempuan dan anak-anak harus dibebaskan," lanjutnya.